Naskah Khutbah Jumat Singkat 2022 Penting dan Menyentuh Hati, Tema hanya Orang Beriman yang Tidak Rugi

inNalar.com – Khutbah Jumat singkat 2022 yang tersedia di artikel ini penting disampaikan kepada umat Islam, selain itu juga tema hanya orang beriman yang tidak merugi. Akan menyentuh hati pendengarnya karena berkaitan dengan keyakinan setiap orang.

Jama’ah yang hadir pada khutbah Jumat singkat 2022 tentu semuanya adalah kaum muslimin, semuanya percaya kepada Allah SWT. Materi dengan tema hanya orang beriman yang tidak merugi, tentu langsung memberikan nasehat bagi jiwa-jiwa perindu surga.

Topik dengan tema hanya orang beriman yang tidak merugi sangat penting untuk khutbah Jumat singkat 2022, karena zaman sekarang umat Islam mudah sekali terpengaruh sehingga dirinya bahkan sampai ragu terhadap agamanya sendiri.

Baca Juga: Puan Maharani Matikan Mikrofon saat Sidang DPR RI, Netizen: Mendengar Pendapat Orang Lain Itu Nilai Pancasila

Materi tema hanya orang beriman yang tidak merugi sepintas biasa saja, tetapi bila dicermati dan jarang disampaikan kembali dampaknya sangat parah, kaum muslimin bisa saja tidak yakin terhadap Islam. Maka dari itu pembahasan ini pada khutbah Jumat singkat 2022 mendesak untuk dijelaskan, dan difahami kaum muslimin.

Dikutip inNalar.com dari laman Suara Muhammadiyah pada Kamis, 26 Mei 2022 khutbah Jumat singkat 2022 tidak panjang, tetapi kandungan isi dengan tema hanya orang beriman yang tidak merugi penuh hikmah dan sangat menarik.

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ ِلله ِالَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلىَ الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفاَ بِاللهِ شَهِيْدًا

اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

الَلَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ:

فَيَااَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْاللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ  مُسْلِمُونَ

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Mengawali hutbah jum’at siang ini marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita semua, seraya meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada-Nya. Sebab hanya orang yang bertaqwa yang selalu berusaha dalam meniti kehidupan ini dengan penuh hati-hati dan cermat namun tetap berusaha dengan serius dan bersungguh-sungguh  agar terhindar dari perbuatan yang tidak bermakna yang merugikan diri sendiri.

Firman Allah :

وَٱلۡعَصۡرِ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ

“Demi masa.  Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al Ashr :1-3)”

Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Singkat 2022 Pekan Terakhir Bulan Syawal, Menyentuh Hati, Tema Harta Terpuji dan Tercela

Hadiri Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah

Tafsir Al-Qur’an Al-Karim, M. Quraish Shihab secara bahasa memberi makna lafadz  al-ashr  ini dengan “hasil perasan” sebagaimana seorang ibu ketika memeras parutan kelapa untuk mendapatkan hasil yang namanya santan, dan hasil perasan inilah yang dimaksud dari al ashr itu. Makna ini ada kesan yang berkonotasi tentang seorang pekerja keras, banting tulang dan peras keringat untuk mendapatkan penghasilan, yang biasanya akan mengkalkulasi hasilnya pada sore hari

Hasil usaha dan kerja keras umat manusia tentu tidaklah sama, ada yang sedikit, ada yang banyak bahkan ada yang melimpah ruah, tergantung pada kesungguhan dan profesinya masing-masing. Namun seberapapun hasilnya tentu sangat menggembirakan bagi pelakunya seraya mendapatkan keberuntungan yang sangat besar. walaupun dihadapan Allah belum tentu demikian bahkan kebanyakan manusia akan mendapatkan kerugian (QS. Al Ashr :2), dikecualikan orang yang beriman yang tidak akan merugi (QS. Al Ashr : 3). Tentu orang iman yang bukan sembarang beriman tetapi iman yang mampu mengaktualisasikan keimanannya ke dalam kehidupannya sehari-hari, mereka inilah yang tidak akan merugi malah sebaliknya akan mendapatkan keberuntungan yang sesungguhnya.

Orang yang beriman yang mampu mengaktualisasikan keimanannya ke dalam kehidupan nyata sehari-hari ini meyakini bahwa bekerja keras merupakan wujud dari :

Pertama, aktualisasi dari Iman.

Segala apa yang telah  diciptaan oleh Allah baik yang ada di langit maupun yang ada  di bumi ini merupakan sumber daya alam dan fasilitas yang disediakan oleh Allah agar dapat diolah dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan dan kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi ini.

Firman Allah.

وَهُوَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi ini untuk kamu semua  (QS. Al Baqarah; 29)

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat 2022 untuk Pekan Terakhir Syawal, Tema Rezekimu Telah Dijamin dan Tak akan Tertukar

Secara substansi ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan seluruh yang ada di langit dan bumi ini hanyalah untuk dikelola manusia demi kelangsungan kehidupannya. Sehingga keberadaan umat manusia di bumi memiliki peran yang sangat besar yakni  memanfaatkan sumber daya alam yang telah disiapkan.

Allah juga menyatakan bahwa pengelolaan bumi oleh manusia untuk keperluan hidupnya di muka bumi ini tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya, semuanya tergantung pada kemauan umat manusia untuk berihtiyar dan berusaha dengan sungguh-sungguh seraya memanfaatkan segala kemampuan dan potensi yang dimilikinya walau harus menempuh perjalanan yang sangat panjang dan jauh sampai ke penjuru dunia sekalipun.

Banyak umat manusia yang terlena dan lupa terhadap segala fasilitas dan potensi yang diberikan oleh Allah kepadanya. Diantara yang kebanyakan manusia terlena dan lupa itu adalah potensi yang merupakan kenikmatan berupa kesehatan badan dan peluang kerja yang justru tidak semua manusia mendapatkannya.

Dalam sebuah Hadits dari Ibnu Abbas RA, menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ (رواه البخاري)

“Dua kenikmatan yang banyak umat manusia terlena  yaitu  sehat dan waktu luang (HR. Bukhari)”

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Kenaikan Isa Almasih 2022, Cocok Dibagikan Sebagai Update Status Media Sosial

Badan sehat dan waktu luang (peluang kerja) merupakan dua nikmat yang sangat diperlukan bagi umat manusia, tanpa keduanya tentu manusia tidak akan mampu mewujudkan hasil usaha dan kerja yang direncanakan sebelumnya atau paling tidak hasil yang didapatkannya tidak akan bisa maksimal. Oleh karena itu sebagai  orang yang beriman meyakini bahwa, wujud rasa syukur atas nikmat Allah itu adalah memanfaatkan kesehatan badan dan waktu luang yang dimiliki untuk  diberdayakannya dengan sebaik-baiknya seraya bekerja keras, peras keringat dan banting tulang untuk mendapatkan anugerah dan rizki dari Allah SWT.

Ketiga, Rasa peduli dan orientasi kerja.

Hasil dari usaha dan kerja setiap manusia tentu sangat beragam karena dipengaruhi oleh semangat dan etos kerja serta profesinya masing-masing. Bagi orang yang beriman berapapun hasil yang di dapatkannya bukan menjadi satu-satunya orentasi dalam bekerja yang terpenting adalah melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah yang memang harus bekerja keras sedang hasil yang didapat pada ahirnya hanya Allah yang akan menilainya.

Hadits dari Abu Huraerah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda;

إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ اِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ (رواه مسلم)

“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupa (jabatan) kamu dan juga harta benda (penghasilan) kamu,  tetapi Dia melihat hati dan usaha (ihtiyar) yang  kamu lakukan (HR. Muslim)”

Sedang jika mendapatkan  hasil yang baik bahkan melimpah maka tidak akan surut dan berhenti bekerja karena masih ada kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan dari pada sekedar memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarganya. Maka sebagian dari hasil usahanya akan disalurkan untuk kepentingan sosial melalui zakat, infaq dan shadaqah maupun kewajiban syar’i lainnya seperti perjuangan da’wah yang memang memerlukan biaya yang tidak sedikit.

بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ  وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ

Khutbah Kedua

ألحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَنَا وَاِيَّكُمْ عِبَادِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَاَدَّبَنَا بِالْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَقَالَ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَءِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا,

Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah.

Demikian hutbah jum’at yang dapat kami samapaikan mudah-mudah kita semua termasuk hamba Allah yang akan mendapatakan keberuntungan karena mampu mengaktualisasikan diri kita sebagai oang yang beriman dengan iman yang sesungguhnya, Aamiin.

Baca Juga: 15 Kumpulan Link Twibbon Peringatan Hari Lahir Pancasila 2022 yang Menarik untuk Dijadikan Postingan

 اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَجْمَعِيْنَ, وَارْضَى عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُوءْمِنِيْنَ وَالْمُوءْمِنَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ ِانَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ ِاذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ِانَّكَ اَنْتَ   الْوَهَّاب. رَبِّى اغْفِرْلِى وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا.  رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَ خِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبّى اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَالسَّلاَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ                

Demikian khutbah Jumat singkat 2022 yang disusun oleh Muhammad Jindar Wahyudi Ketua PDM  Kabupaten Boyolali dan Alumni Pondok Shabran UMS 1990, semoga bermanfaat.***

Rekomendasi