
inNalar.com – Kita akan mengupas tuntas kunci jawaban bab 5 sub-bab ‘Reaksi Netralisasi’ buku Ilmu Pengetahuan Alam kelas 9 SMP halaman 129 Kurikulum Merdeka edisi revisi.
Di bab 5 tentang reaksi netralisasi ini, siswa akan mempelajari tentang reaksi kimia antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Reaksi ini terjadi ketika ion hidrogen (H⁺) dari asam bereaksi dengan ion hidroksida (OH⁻) dari basa membentuk molekul air (H₂O).
Mempelajari reaksi netralisasi pada bab 5 ini sangat penting, karena konsep ini memiliki banyak manfaat dalam berbagai bidang; kesehatan, industri, dan pertanian. Sehingga, siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam berbagai situasi praktis.
Baca Juga: Pengin Kerja di Perusahaan Pertambangan? Kuliah di 5 Jurusan Teknik Ini Aja!
Kunci Jawaban buku IPA kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 129 “Mari Uji Kemampuan Kalian”.
Soal:
1. Tulislah reaksi netralisasi yang terjadi pada saat petani mencampurkan kalsium hidroksida di atas tanah yang mengandung asam. Gunakan rumus kimia HX untuk asam dalam tanah.
2. Saat tersengat lebah ada cairan asam yang diinjeksikan atau dimasukkan ke dalam lapisan kulit kita. Bagaimana cara meredakan sengatan tersebut ditinjau dari konsep asam-basa?
3. Hujan asam memberikan dampak yang kurang baik pada lingkungan, baik pada tumbuhan, hewan perairan, maupun pada bangunan dan monumen/patung yang ada di luar ruangan. Mengapa bisa demikian? Jelaskan semua dampak yang ditimbulkan.
4. Suatu kolam renang perlu selalu di cek pH -nya sebelum digunakan agar tidak membahayakan orang yang berenang. pH terbaik adalah antara 7,0-7,5. Suatu ketika pH kolam terdeteksi 5,0. Apa yang akan kamu lakukan untuk membuat pH naik?
Jawaban:
1. Reaksi Netralisasi pada Tanah Asam
Ketika petani menambahkan kalsium hidroksida (Ca(OH)₂) ke tanah yang bersifat asam (HX), terjadi reaksi netralisasi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Reaksi umumnya sebagai berikut: Ca(OH)2 + 2HX → CaX2 + 2H2O
Keterangan:
• Ca(OH)₂ = Kalsium hidroksida (basa)
• HX = Asam dalam tanah (bisa berupa asam organik atau anorganik)
• CaX₂ = Garam hasil netralisasi
• H₂O = Air
Penambahan kalsium hidroksida bertujuan untuk meningkatkan pH tanah, sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi dengan lebih baik.
2. Cara Meredakan Sengatan Lebah dari Konsep Asam-Basa
Sengatan lebah menyebabkan rasa sakit dan iritasi karena lebah menyuntikkan cairan asam ke dalam kulit. Cairan ini mengandung asam format (HCOOH) yang bersifat asam lemah.
Untuk menetralisir asam, kita perlu menggunakan basa. Salah satu cara yang efektif adalah mengoleskan baking soda (NaHCO₃) yang bersifat basa. Reaksi netralisasi yang terjadi adalah: HCOOH + NaHCO3 → HCOONa + H2O +CO2
Baca Juga: Bab 5 Subbab ‘Asam’, Kunci Jawaban IPA kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Hal. 122
Keterangan:
• HCOOH = Asam format (racun lebah)
• NaHCO₃ = Natrium bikarbonat (baking soda, basa)
• HCOONa = Garam format (tidak berbahaya)
• H₂O = Air
• CO₂ = Gas karbon dioksida
Dengan demikian, mengoleskan baking soda dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan akibat sengatan lebah.
3. Dampak Hujan Asam terhadap Lingkungan
Baca Juga: Bab 5 ‘Reaksi Pertukaran Ganda’, Kunci Jawaban IPA kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 118
Hujan asam terjadi karena polusi udara yang mengandung sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen oksida (NOₓ) bereaksi dengan uap air di atmosfer, membentuk asam sulfat (H₂SO₄) dan asam nitrat (HNO₃). Hujan ini berdampak buruk pada berbagai aspek lingkungan:
a. Dampak pada Tumbuhan
• Hujan asam merusak daun tanaman, menghambat proses fotosintesis, dan menyebabkan pertumbuhan yang buruk.
• Mengurangi kesuburan tanah, karena mencuci mineral penting seperti kalsium dan magnesium.
b. Dampak pada Hewan Perairan
• Hujan asam menyebabkan pH air sungai dan danau menurun, membuat lingkungan lebih asam.
• Banyak spesies ikan dan organisme air tidak dapat bertahan dalam kondisi asam, menyebabkan penurunan populasi dan hilangnya biodiversitas.
Baca Juga: Bab 5 ‘Reaksi Pertukaran Ganda’, Kunci Jawaban IPA kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 118
c. Dampak pada Bangunan dan Monumen
• Bahan bangunan yang terbuat dari batu kapur (CaCO₃) akan tererosi oleh asam, menyebabkan kerusakan pada monumen dan patung bersejarah.
• Reaksi kimia yang terjadi: CaCO3 + H2SO4 → CaSO4 + CO2 + H2O Hasil reaksi ini menyebabkan batu kapur menjadi rapuh dan mudah terkikis.
Kesimpulan: Hujan asam merusak ekosistem, mengurangi kesuburan tanah, mengganggu kehidupan air, serta merusak bangunan dan benda bersejarah.
Baca Juga: Bab 5 ‘Reaksi Pembakaran’, Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Hal. 116 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi
4. Cara Menaikkan pH Kolam Renang dari 5,0 ke 7,0-7,5
pH kolam renang ideal adalah 7,0-7,5. Jika pH turun menjadi 5,0, berarti air terlalu asam dan bisa menyebabkan iritasi kulit dan mata serta merusak peralatan kolam.
Untuk meningkatkan pH, perlu ditambahkan bahan yang bersifat basa, seperti natrium karbonat (Na₂CO₃) atau natrium bikarbonat (NaHCO₃).
Langkah-langkahnya adalah:
– Ukur jumlah air dalam kolam (misalnya 50.000 liter).
– Gunakan natrium karbonat (soda abu) karena bersifat basa dan dapat menaikkan pH lebih cepat.
– Dosis standar: Jika pH terlalu rendah (5,0), tambahkan sekitar 1,5-2,5 kg natrium karbonat per 50.000 liter air.
– Larutkan natrium karbonat dalam ember berisi air, lalu tuangkan secara merata ke kolam sambil pompa menyala agar tersebar merata.
– Tunggu 6-8 jam, lalu cek kembali pH dengan kertas lakmus atau alat pH meter. Jika masih di bawah 7,0, tambahkan lagi natrium karbonat dalam jumlah kecil.
Penjelasan Kimia:
Natrium karbonat bereaksi dengan air, menghasilkan ion hidroksida (OH⁻) yang akan menetralkan ion hidrogen (H⁺) dalam air.
Na2CO3 + H2O → 2Na+ + HCO⁻3 + OH⁻ (Ion OH⁻ ini membantu menaikkan pH air ke kisaran netral 7,0 – 7,5)
Sehingga, jika pH kolam terlalu rendah (5,0), kita bisa menambahkan natrium karbonat (Na₂CO₃) dalam jumlah yang sesuai, agar pH naik ke angka yang aman bagi perenang.
Itulah kunci jawaban buku IPA kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Halaman 129 “Mari Uji Kemampuan Kalian ”. Jadikanlah ini hanya sebagai referensi dalam belajar, ya! ***