

inNalar.com – Pembangunan di Indonesia bagian timur khususnya Irian Jaya atau Papua ini ternyata sudah dikerjakan sejak dahulu.
Hal ini diungkapkan oleh Presiden Soeharto dalam Temu Wicara Presiden Soeharto dengan Pasukan Utama Kirab Remaja Nasional IV JCC. 21 Agustus 1995.
Pada acara temu wicara ini Presiden Soeharto mengungkapkan straegi yang digunakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah Irian Jaya atau Papua.
Baca Juga: Telan Dana Rp90 Miliar, Monumen di Jawa Timur ini Diperkirakan Jadi Bangunan Tertinggi di Indonesia
Penyampaian strategi dari Presiden Soeharto ini diawali dengan gurauan kecil tentang masa lalu beliau yang harus pergi ke sekolah sejauh 10 km.
Selanjutnya, beliau menyampaikan strategi apa yang dipakai oleh Pemerintah Indonesia saat itu untuk membangun Irian Jaya atau Papua.
Dilansir inNalar.com dari President Files, Presiden Soeharto menyampaikan jika pemerintah telah melakukan trilogi pembangunan.
Baca Juga: Angkat Seni Tatah Sungging, Desa Wonosari di Klaten Ajak Pengunjung Nikmati Wayang Secara Otodidak
Trilogi pembangunan tersebut meliputi pembangunan jalan stabilitas nasional, pertumbuhan, serta pemerataan.
Pada poin pemerataan yang disampaikan oleh Presiden kedua RI ini, tidak hanya tentang hasil akhir yang bisa dinikmati semua orang, namun, tentang pembangunan yang terus ada sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat dalam waktu lebih lama.
Presiden Soeharto juga menyampaikan jika proses pemerataan ini sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada acara temu wicara tersebut.
Baca Juga: Lebar Rel Tak Lazim, Kereta Api di Aceh Hanya Transit di 4 Stasiun, Auto Jadi Penumpang Kilat
“Di antara lain adalah melewati proyek Inpres Desa, Inpres Kabupaten,” kata beliau.
Menurut Inpres RI Nomor 9 Tahun 1979 tentang Bantuan Pembangunan Desa Pasal 4, adapun program Inpres ini dilakukan dengan menyerahkan bantuan senilai Rp 450.000,- ke masing-masing desa di seluruh Indonesia.
Total anggaran yang dikeluarkan untuk program Inpres Desa ini adalah sekitar Rp 31.025.000.000,-.
Selain bantuan senilai Rp 450.000,-, juga ada bantuan khusus pemenang perlombaan tingkat desa da juga bantuan pembinaan pada tingkat kecamatan.
Pemerintah mendorong pengembangan Indonesia bagian timur, khususnya Irian Jaya atau Papua dengan membentuk tim khusus.
Tim khusus ini bertugas untuk memikirkan program-program pembangunan Indonesia bagian timur.
Pada saat itu, sektor ekonomi yang tengah memberi keuntungan besar adalah pertambangan. Namun, Presiden Soeharto menyampaikan bahwa belum ada investor yang tertarik untuk berinvestasi ke Indonesia bagian timur.
Selanjutnya, beliau menyampaikan jika infrastruktur terpenting dalam upaya membangun Irian Jaya atau Papua ini adalah jalan.
Pembangunan dari jalan penghubung wilayah-wilayah di Irian Jaya atau Papua ini dinilai sangat penting. Karena tanpa adanya jalan, tidak jalur untuk masyarakat mengantarkan hasil tani, kebun, atau usaha mereka ke dunia luar.
Tidak hanya itu, Presiden Soeharto juga menambahkan adapun bagian dari program jalan ini adalah perkebunan di sisi kanan dan kiri dari jalan.
Perkebunan ini rencananya diperuntukkan untuk rakyat agar dapat dikelola dan menambah pertumbuhan ekonomi dari masyarakat Irian Jaya atau Papua.***