

inNalar.com – Usai menjalani masa tahanan selama delapan tahun lebih, Jessica Wongso akhirnya bisa dibebaskan bersyarat.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Jessica Wongso membeberkan pengalamannya selama di lapas.
Jessica dinilai berkelakuan baik selama masa tahanan bahkan melakukan banyak kontribusi.
Baca Juga: Bikin Kaget! 3 Remisi Sekaligus Bawa Jessica Wongso Bebas Bersyarat Lebih Cepat, Apa Saja?
Dirinya mengaku banyak aktivitas baik yang berusaha dilakukannya seperti mengajar bahasa inggris, yoga, dan yang lainnya.
Terpidana kasus kopi sianida ini bercerita bahwa dirinya berusaha sibuk mengerjakan apa yang bisa dikerjakan.
Jessica berharap bisa bermanfaat dan meninggalkan pesan yang baik untuk lapas dan kerabatnya selama di dalam tahanan.
Selain itu, Jessica Wongso juga menceritakan bagaimana suasana sel tahanan dan kamar tempat dia tinggal.
Dirinya mengaku sempat merasakan berbagai macam ukuran kamar tahanan mulai dari 18, 4, bahkan 3.
Didampingi sang pengacara Otto Hasibuan, dirinya bercerita bahwa di lapas dia juga bekerja.
Jessica mengutarakan bahwa dia di akhir masa tahanan dirinya mendapat kamar yang lebih kecil khusus pekerja yang di dalamnya hanya tiga orang.
Dirinya mengaku bekerja sesuai bidang pekerjaan yang dia geluti selama masa tahanan yaitu dunia desain grafis.
Bahkan saat dirinya dibebaskan, terdapat banner di lapas yang ternyata itu adalah hasil desain Jessica Wongso.
Dirinya mengaku banyak hal baik dan bermanfaat yang dilakukannya selama di lapas.
Bahkan Jessica sempat membuatkan hadiah untuk diberikan kepada cucu Otto Hasibuan yang lahir pada saat dirinya di dalam lapas.
“Niatnya saya memberikan selamat, identiknya memberikan hadiah. Karena keterbatasan saya pada saat itu, saya gak bisa beli apa-apa. Jadi kalo bisa buat kenapa enggak.” ungkap Jessica.
Terpidana kasus kopi sianida ini juga mengaku mendapat perubahan diri selama di lapas, dirinya merasa jadi lebih bisa refleksi diri.
Dia juga mengungkap bahwa pada awalnya dia merasa dunia runtuh dan tidak ada cahaya.
Namun Jessica berusaha berdamai dengan keadaan yang awalnya sulit. Terutama menyadari apa yang dikatakan orang di luar tentangnya.
“Tapi lama-lama, kalau emang harus diterima, dihadapi dengan ceria bahkan depresi atau sedih yaudah dihadapi aja. Orang berhak untuk menilai.” ucap Jessica.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa baginya tidak begitu penting orang berpikit yang bukan-bukan tentang Jessica Wongso.
Namun baginya yang penting orang yang dia sayangi dan menyayanginya berpikir yang baik-baik tentangnya.
Perempuan ini juga mengungkap dirinya pernah meratapi nasib dan hal itu tidak apa-apa baginya.
“Jangan nolak kesedihan karena nanti bawaannya malah jadi gak sehat dan gak baik. Namun seiringnya waktu hal itu tidak terjadi setiap saat.” pesan Jessica.***