

inNalar.com – Proyek yang diinisiasi 50 tahun silam oleh Pemerintahan Presiden Soeharto, ternyata baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2021 lalu.
Proyek bersejarah tersebut adalah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, yang ada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Dikutip dari laman web resmi Pemerintah Kabupaten Pasuruan, proyek SPAM Umbulan baru berjalan setelah era kepemimpinan Presiden Jokowi, tepatnya pada tahun 2016 lalu.
Seperti diketahui informasinya, proyek KPBU SPAM tersebut merupakan proyek pertama yang memerlukan waktu lama untuk merealisasikannya.
Diketahui, proyek ini melibatkan banyak kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, diantaranya, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, serta Kabupaten Gresik.
Menurut informasinya, megaproyek di Jawa Timur itu menyerap investasi yang tidak biasa, yakni senilai Rp4,51 triliun.
Berdasarkan keterangan yang dikutip dari sumber yang sama, nilai investasi senilai triliunan rupiah itu melibatkan pihak swasta sebesar Rp2,05 triliun, serta pemerintah senilai Rp818,01 miliar.
Menurut informasi yang didapat, proyek tersebut sebelumnya sempat mendapatkan perhatian khusus di era kepemimpinan Presiden SBY, tepatnya pada tahun 2010 lalu.
Kemudian, kala mendapatkan minat lebih dari sektor swasta, proyek SPAM Umbulan di Pasuruan, Jawa Timur akhirnya kembali dilanjutkan di era pemerintahan Presiden Jokowi.
SPAM Umbulan memiliki kapasitas air sebesar 4.000 liter per detik, dengan air baku yang berasal dari Mata Air Umbulan yang berlokasi di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Infrastuktur penyedia air senilai triliunan rupiah itu dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang kemudian akan disalurkan ke berbagai kabupaten/kota di sana.
Dilansir dari laman web resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, disebutkan bahwa Presiden Jokowi meresmikan SPAM Umbulan pada tanggal 22 Maret 2021 lalu.
Dalam keterangannya, mantan Walikota Solo tersebut meminta agar infrastuktur yang dibangun dengan skema KPBU itu memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Dalam implementasinya sendiri, proyek ini ternyata mendapatkan sejumlah dukungan dari pemerintah dalam bentuk dukungan kelayakan (VGF) sebesar Rp818 Miliar oleh Kementerian Keuangan.
Kemudian, dukungan sebagian konstruksi yang berupa pembangunan jaringan pipatapping transmisi air bersih ke reservoir PDAM, dan lainnya.
Lalu, dukungan yang terkakhir berupa fasilitas penyiapan proyek (Project Development Facility/PDF) yang berasal dari Kementerian Keuangan.***