Rogoh Kocek Rp1,4 Triliun, Bendungan di Blora Ini Diramalkan Akan Menambah Hasil Produksi Beras Nasional

inNalar.com – Kementerian PUPR tengah berambisi menyelesaikan beberapa proyek bendungan yang tersebar di seluruh Indonesia dan salah satunya berada di Blora, Jawa Tengah.

Proyek tersebut dikenal oleh masyarakat dengan nama Bendungan Karangnongko.

Lokasinya berada di Sawah, Mendenrejo, Kacamatan Sub-District, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Baca Juga: Intervensi APBN Rp6,5 Miliar, Kalimantan Timur Punya Jembatan Gantung di Pelosok Kutai Timur yang Menggantung 120 Meter

Pembangunannya dimulai pada tahun 2023 dan ditargetkan akan rampung pada tahun 2026 mendatang.

Secara teknis, bendungan ini memiliki luas genangan sebesar 1.026,55 hektar.

Dilansir inNalar.com dari laman PUPR, infrastruktur ini memiliki kapasitas tampung efektif sebesar 59,1 juta m3.

Baca Juga: Makan Biaya Rp89,57 Triliun, Pembangunan Pelabuhan di Makassar Ini Diduga Merusak Ekosistem Pesisir

Selain itu juga diproyeksikan dapat menyuplai air irigasi di kawasan Solo Valley Werken seluas 62 ribu hektar.

Suplai air irigasi akan didistribusikan melalui Daerah Irigasi Karangnongko Kiri di Kabupaten Blora seluas 1.746 hektare dengan debit 2,85 m3/detik.

Kemudian, akan disalurkan ke daerah irigasi Karangnongko Kanan di Kabupaten Bojonegoro seluas 5.203 hektar dengan debit 7,90 m3 per detik.

Baca Juga: Produksi Emas Naik hingga 16,5 Persen, PT J Resources Asia Pasifik Raih Laba Bersih Menggiurkan, Berapa?

Untuk proyek sebesar ini, pemerintah mengucurkan dana yang tidak sedikit mencapai triliunan rupiah.

Dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini yakni mencapai Rp1,4 triliun.

Diketahui bahwa Solo Valley Werken sendiri merupakan program pembuatan jaringan irigasi dan pembangunan pengendalian banjir sejak zaman Pemerintah Hindia Belanda yang membentang dari Bojonegoro hingga Surabaya.

Baca Juga: Terbesar di Dunia! China Ternyata Punya Smelter Nikel di Sulawesi Tengah Senilai Rp16 Triliun, Luasnya…

Dengan fungsinya untuk mengairi daerah irigasi, maka bendungan ini diperkirakan mampu menambah hasil profuksi besar secara signifikan.

Selain itu, dengan keberadaan bendungan ini pasti akan ada masyarakat yang terdampak.

Hal tersebut harus ada upaya dari pemerintah setempat agar masyarakat terdampak dapat mengembangkan potensi ekonomi dan pariwisata. ***

 

Rekomendasi