

inNalar.com – PT RMK Energy berhasil merealisasikan penjualan batu bara hingga 2,01 juta metrik ton hingga November 2023.
Capaian tersebut sebenarnya turun sebesar 5 persen secara year on year (YoY).
Diketahui bahwa beban penjualan korporasi ini mencapai Rp59 miliar dan ada pula beban keuangan mencapai Rp16 miliar pada triwulan ketiga tahun 2023 ini.
Sementara itu, pada tahun 2022 beban penjualannya mencapai Rp39 miliar dan beban keuangannya mencapai Rp22 miliar.
Bisa dibilang beban penjualan dan keuangan korporasi ini meningkat dalam waktu satu tahun ini.
Kontraksi penjualan berlangsung akibat adanya hambatan operasional di produksi tambang PT Truba Bara Banyu Enim yang sempat berhenti.
Berhentinya operasional PT Truba Bara Banyu Enim tersebut berlangsung selama 3 bulan lamanya.
Kini korporasi ini telah beroperasi secara normal pada November tahun 2023 lalu.
PT RMK Energy tetap optimis bahwa kinerja pada tahun 2023 ini akan stabil.
Baca Juga: Bisa Jual 2,01 Juta Metrik Ton Batu Bara, Ternyata Utang RMKE Semakin Membengkak, Totalnya…
Hal tersebut bisa dilihat dari keberhasilan RMKE memuat 50 tongkang dengan total volume 402,3 MT Batu Bara sejak beroperasi normal pada November 2023.
Angka tersebut meningkat 1.210,6 persen MoM saat PT RMK Energy masih berhenti beroperasi.
Hingga periode November 2023, RMKE telah membongkar 3.907 rangkaian kereta api.
Total volume pembayaran tersebut mencapai 10,3 juta MT batu bara.
Meskipun telah stabil, diketahui bahwa keuntungan RMKE menurun drastin.
Hal tersebut terlihat di laporan keuangan resmi korporasi ini pada tahun ini di triwulan ke tiga.
Pada tahun 2022, keuntingan yang didapatkan oleh perusahaan ini sebesar Rp379 miliar sebelum pajak.
Sementara itu, pada tahun 2023, keuntungan RMKE merorot hingga menjadi Rp434 miliar.
Penurunan keuntungan perusahaan ini dalam satu tahun terakhir mencapai Rp11 miliar.***