Peneliti Asal Serbia Ciptakan ‘Liquid Tree’ Sebagai Upaya Mengatasi Polusi Tinggi, Penasaran?

inNalar.com – Institut Penelitian Multidisiplin Universitas Beograd menemukan Pohon Cair atau jika dibahasa Inggriskan adalah ‘Liquid Tree’.

Liquid Tree ini dapat berfungsi sebagai pembersih udara.

Liquid Tree atau disebut photobioreactor ini juga dapat digunakan sebagai bangku taman di pusat kota Beograd yang dapat diduduki dan tabung Liquid in juga dapat digunakan untuk mengecas HP.

Baca Juga: Ketinggian Capai 22 Km, Gunung Tertinggi di Bumi Ini Dua Kali Lipat Lebih Tinggi dari Everest, Coba Tebak!

Menurut Aliansi Global untuk Kesehatan dan Polusi (GAHP) menyebut jika Serbia merupakan salah satu negara dengan tingkat kematian akibat polusi udara tertinggi di Eropa.

Masalah polusi udara di Serbia muncul setiap tahun ketika musim panas dimulai. Meski demikian, polusi udara masih menjadi masalah sepanjang tahun di negara ini.

Menurut data dari Asosiasi Ekologi Nasional Serbia (NEA), setidaknya terdapat 75 persen warga Serbia menghirup udara yang tercemar oleh materi udara (PM) tertentu.

Baca Juga: Tahukah Kalian, Ilmuwan: 90 Juta Tahun Lalu Antartika Bukan Daratan Es Seperti Sekarang, Melainkan…

Dilansir inNalar.com dari Balkan Green Energy News, menurut basis data kualitas udara Swiss, IQ Air, menempatkan Beograd sebagai kota besar yang paling tercemar kelima di dunia pada awal November.

Dua minggu kemudian, ribuan orang melakukan protes terhadap polusi udara yang parah di Beograd.

Situasi ini berdampak pada kehidupan warga, karena otoritas kesehatan menyarankan untuk tidak melakukan aktivitas olahraga di pagi hari dan sore hari pada hari-hari dengan polusi yang sangat tinggi.

Baca Juga: Studi: Peneliti Jepang Temukan Cemaran Mikroplastik di Awan, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?

Bersama seorang arsitek dan ahli fisika, para ilmuwan mencari cara untuk menggabungkan efisiensi mikroalga untuk mengikat karbon dioksida dengan desain perkotaan.

Lalu didapati hasilnya, Liquid Tree ini, dipasang pada September 2021 di depan Kotamadya Stari Grad di Beograd.

“Semuanya dimulai dengan seruan dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP Serbia) untuk mengatasi polusi udara,” jelas Ivan Spasojević merupakan seorang ahli biofisika dan koordinator proyek proyek Liquid Tree di Institute for Multidisciplinary Research.

Photobioreactor Liquid Tree ini terdiri dari tangki kaca berisi 600 liter air dan mikroalga serta panel surya yang menyuplai listrik ke pompa kecil. Pompa membawa udara ke dalam tangki melalui lubang-lubang kecil.

Mikroalga melakukan fotosintesis dan mengubah air dan CO2 menjadi oksigen, yang dilepaskan ke atmosfer dengan Biomassa yang membantu proses tersebut.

Berbeda dengan pohon pada umumnya, fasilitas ini memerlukan lebih banyak perawatan. Setiap bulan jumlah air yang dimiliki mikroalga harus diubah hampir seluruhnya dan biomassa harus dihilangkan.

Namun Spasojević menekankan jika terdapat keunggulan lain dari mikroalga yakni mikroalga dapat membersihkan 300 sampai 3000 meter kubik udara dari logam berat.

“Mereka lebih tahan terhadap logam berat dibandingkan pohon. Melalui analisis biomassa, kami menemukan bahwa mereka membersihkan 300 hingga 3.000 meter kubik udara dari logam berat,” ujarnya.

Ivan Spasojević ingin mengatasi masalah polusi udara dengan Liquid Tree di daerah perkotaan yang padat penduduknya dimana tidak memungkinkan untuk membangun zona hijau atau dimana satu pohon tidak dapat cukup membersihkan udara.

Ia menegaskan jika banyak pohon di perkotaan menderita dibandingkan dengan yang di taman. Mereka terpapar gas beracun dan debu tingkat tinggi yang menutupi daunnya, yang mengakibatkan kurang berfungsi dalam mengikat karbon dioksida.

Oleh karena itu, Ivan Spasojević menekankan bahwa mikroalga tetap dapat mengikat karbon dioksida di musim dingin ketika sebagian besar pohon kehilangan daunnya dan tidak mampu melakukan fotosintesis.

Baca Juga: Sesepuh! Ditemukan 266 Fosil Spesies Siput dan Hiu Gergaji Berumur 3 Juta Tahun di Selandia Baru, Lokasi…

Selain itu ia menambahkan bahwa jika mereka memilih jenis mikroalga kuat yang mampu bertahan pada suhu antara lima hingga 35 derajat celcius.

Debu mikroskopis PM adalah pembawa zat tersebut. Sebagian besar kematian akibat polusi udara di Serbia disebabkan oleh peningkatan kadar partikel PM.

Menurut studi Dampak Kesehatan dari Polusi Udara Sekitar di Serbia, yang dilakukan pada tahun 2019 oleh Organisasi Kesehatan Dunia, paparan PM tingkat tinggi menyebabkan hampir 1.800 kematian per tahun di Beograd.

Pada tahun 2019 inilah Serbia menduduki peringkat kelima sebagai negara paling berpolusi di Eropa dengan rata-rata polusi udara PM 2,5, menurut Laporan Kualitas Udara Dunia IQAir.

Mikroalga memerlukan pemanasan jika suhu turun di bawah lima derajat. Oleh karena itu, photobioreactor juga terhubung ke jaringan kota selain panel surya.

Dengan cara ini nantinya suhu minimum akan dapat diperoleh meskipun matahari tidak bersinar.

Namun, Liquid Tree bukanlah pengganti pepohonan di kota, karena pepohonan dan taman memiliki fungsi sosial yang penting dan meningkatkan kualitas hidup.

Spasojević mengakui bahwa dengan membangun ratusan pohon cair dan memeliharanya setiap bulan akan memakan biaya yang besar.

Lalu untuk saat ini, dirinya menyebut jika biaya pemeliharaan prototipe buatan tangan sekitar EUR 60 per bulan atau sekitar Rp1 Juta.

Ringkasnya, pohon cair tidak dapat mengatasi polusi dari berbagai sumber, seperti pembangkit listrik tenaga panas dan lalu lintas padat.

Tujuan dari proyek ini adalah untuk membantu membersihkan udara di pusat kota dimana tidak ada ruang untuk pepohonan dan untuk menutupi periode musim dingin, ketika pepohonan tidak mengikat karbon dioksida.

Baca Juga: Diklaim Pertama di Dunia, Bulan Buatan Asal China Ini Pencetusnya Fisikawan Pemenang Nobel 2000, Namanya…

Penting untuk diingat bahwa karbon dioksida juga dilepaskan selama pembangunan photobioreactor karena produksi baja, kaca, dan modul surya.

Agar Liquid Tree ini nantinya memiliki keseimbangan CO2 positif , diperkirakan sistem harus beroperasi lebih dari satu atau dua tahun.

Ivan Spasojević yakin bahwa idenya dapat berkembang di masa depan dan prototipe Liquid Tree miliknya di Beograd akan bertahan selama beberapa tahun,

Namun, harus menggunakan pembiayaan jangka panjang untuk pemeliharaan dapat memperpanjang masa pakainya.

“Ada potensi untuk proyek ini, saat ini kami sedang mendiskusikan penempatan lima hingga sepuluh pohon cair di kota-kota Serbia lainnya,” tegasnya.***

Rekomendasi