Pacu Investasi Migas US$ 19,3 Miliar, Proyek Pipa Transmisi Cirebon – Semarang Tahap II Bakal Ikat Dana APBN Multiyears, Biayanya…

inNalar.com – Kementerian ESDM mengungkap lini investasi minyak dan gas RI menjadi sektor paling berjaya sepanjang 2023.

Arah potensi tren positif dari sektor migas di tahun ini agaknya mampu menjadi pelecut semangat realisasi Proyek Pipa Transmisi Cirebon Semarang untuk dilanjutka ke tahap II.

Penting untuk diketahui, Indonesia melalui Kementerian ESDM, baru saja mengumumkan pencapaian total investasi dari empat sektor berharganya yang mampu tembus US$ 30,3 miliar.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp11 Miliar, Renovasi Museum di Jawa Barat Ini Menghadirkan Wajah Baru Lebih Modern dan Menarik

Keempat sektor investasi yang dimaksud di sini meliputi unit minyak dan gas, minerba, EBTKE, dan listrik.

Lini investasi paling memikat itu didominasi oleh sektor migas dengan perolehan jumlah investasinya mencapai US$ 15,6 miliar.

Adapun untuk sektor minerba menyusul di urutan selanjutnya dengan perolehan investasi sebesar US$ 7,46 miliar.

Baca Juga: Rp800 Miliar Terbuang Percuma, Kalimantan Timur Punya Stadion Internasional yang Mangkrak, Nasibnya Kini…

Sementara dua sektor terakhir adalah lini bisnis listrik dan EBTKE dengan perolehan total investasi masing-masing sebesar US$ 5,8 miliar dan US$ 1,58 miliar.

Target ke depannya, sektor migas ini diharapkan mampu melesatkan investasinya hingga US$ 19,3 miliar.

Kenaikan target di tahun 2024 ini seiring dengan penemuan raksasa sumur baru yang ada di Geng North Kalimantan Timur dan Blok South Andaman.

Baca Juga: Penjualan Tembus Rp3,09 Triliun, Pendapatan Perusahaan Sawit di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Ini Nyaris Terkuras, Penyebabnya…

Guna mengakomodir potensi penambahan produksi dari temuan sumur berharga di kedua wilayah eksplorasi itu, maka proyek pendukung perlu segera direalisasikan.

Proyek pendukung tersebut adalah Pipa Transmisi Cirebon – Semarang (CISEM) yang bakal menelan anggaran APBN hingga lebih dari satu tahun periode.

Dengan skema anggaran multiyears, biaya yang disiapkan Kementerian ESDM untuk realisasi proyek pipa ini mencapai Rp3,3 triliun.

Baca Juga: Keruk Anggaran Sebesar Rp39 Miliar, Pabrik Pakan Ternak di NTT Ini Operasionalnya Sempat Tertunda, Apa Masalahnya?

Sebagai informasi, Proyek pipa transmisi CISEM tahap I telah rampung digarap, sedangkan awal tahun ini direncanakan pembangunan tahap II akan dilanjutkan.

Proses pengerjaan pipa transmisi ini akan dikerjakan selama dua tahun, terhitung prosesnya pada 2024 – 2025.

Untuk mengakomodir pasokan gas baru dari adanya temuan sumur bor baru di tahun 2023 Kemeterian ESDM mengungkap target ini secara detail.

Baca Juga: Mampu Produksi FAME 450.000 Ton, Pabrik Biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JARR) di Tanah Bumbu Ini Merajai Penjualan hingga Rp2,7 Triliun

“Nah, jadi proyek transmisi gas Cirebon – Semarang itu harus diselesaikan di awal tahun 2025,” dikutip dari Konferensi Pers Kementerian ESDM pada Senin, 15 Januari 2024.

Lebih lanjut, Ditjen Migas Tutuka Ariadji mengungkap bahwa panjang pipa tersebut akan membentang dari Batang sampai Cirebon hingga menembus ke Kandang Haur Timur.

Harapan besarnya proyek pipa transmisi ini bisa menghubungkan distribusi migas dari Sumatera sampai dengan Jawa.

Baca Juga: Jumlah Aset Alami Penurunan, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) Bidik Pertumbuhan Produksi Semen Merah Putih hingga 4 persen 2024

Fakta menariknya adalah pengerjaan pipa transmisi tahap II akan jauh lebih panjang daripada tahap sebelumnya, yakni mencapai 240 kilometer.

Proyek ini diharapkan mampu mengejar potensi permintaan kebutuhan energi bagi industri yang ada di Cirebon, Tegal, Pekalongan, Brebes, hingga Pemalang.

Pasalnya diperkirakan kebutuhan energi yang harus dipenuhi di kemudian hari, terkhusus bagi wilayah tersebut, volumenya berkisar 5,8 hingga 12 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).***

Rekomendasi