

inNalar.com – Megaproyek yang dikerjakan oleh Kabupaten Cirebon untuk masalah infrastruktur pembangunan jalan menjadi prioritas penting bagi mereka, pengerjaan proyek ini telah dimulai pada awal tahun 2024 dan untuk per bulan november masih ada beberapa tempat yang belum dituntaskan.
Pemerintah Cirebon dalam rapat pimpinan membahas mengenai keselaran program kerja dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar tetap dalam selaras asta cita Presiden Probowo.
Sehingga kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Cirebon bisa satu pemikiran yang sama, terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan.
Baca Juga: Kawasan Industri di Jawa Tengah ini Bakal Menjadi Super Electric Mobility Hub Pertama di Indonesia
Pemabahasan megaproyek keberlanjutan pada tahun 2025 akan terus dilanjutkan dengan fokus pembangunan infrastruktur untuk masyarakat demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Sehingga untuk mengurangi beban yang menumpuk di pemerintahan daerah, mereka lakukan percepatan terhadap megaproyek pada awal tahun 2025.
Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengatakan, “Beberapa proyek akan dilakukan pelelangan dini, beberapanya akan lelangkan di akhir tahun ini, sehingga di awal tahun sudah bisa dikerjakan”
Baca Juga: iPhone 16 Dilarang di Indonesia, Apple Auto Ngebet Bangun Pabrik Senilai Rp157 Miliar di Bandung
lanjutnya “Hasil dari pelaksanaan lelang yang dilakukan, jadikan pergerakan arus ekonomi bisa terjadi lebih awal, daripada Januari sampai selanjutnya hingga akhir tahun berkesinambungan.”
“Jadi, tidak terlalu banyak (proyek infrastruktur) di akhir tahun,”
Pembangunan infrastruktur yang sudah direncakan dengan matan akan berfokus ke skala prioritas bukann berdasarkan pembagian wilayah.
Baca Juga: Target Ambisius Pemerintahan Prabowo dalam Bangun SPKLU Sebanyak 32 Ribu Unit di Indonesia
Sepanjang 1.200 kilometer sudah diperbaiki dengan baik dengan tingkat keberhasilan sekitar 84 persen.
“Dari angka delapan puluh empat persen yang ada itu, ada mantap baik dan mantap sedang. Kemudian, ada sekitar 16 sekian persen yang kurang mantap, terdapat yang rusak ringan dan berat. Dari yang berat itu 7 sekitar persenan, sudah diintervensi tahun ini,” penjelasan Wahyu.
Pembahasan tentang anggaran juga disinggung dalam pengerjaan setiap proyek yang akan dilakukan agar berjalan dengan baik.
Prioritas pengerjaan jalan akan diperhatikan lagi dengan anggaran pemeliharaan rutin dan berkala, dengan ini diharapkan berdampak kepada masyarakat.
Per bulan mei 2024 hingga november, penambahan perbaikan mencapai peningkatan yang luar biasa baik.
Pada bulan mei pemeliharaan jalan hanya mencapai 112,95 kilometer sedangkan untuk bulan agustus mengalami peningkatan di angka 216,01 kilometer.
Peningkatan juga terlihat untuk rekontruksi jalur pada triwulan kedua yang mencapai nilai 12,49 kilometer.
Menurut Tomy Hendrawan ST selaku Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Cirebon tentang masalah rekontruksi jalan.
“Alhamdulillah mulai tanggal 1 November semakin membaik naik menjadi 38,5 kilometer. Untuk pemeliharaan berkala jalan dari Agustus 5 kilometer, sekarang sudah berubah menjadi 22,41 kilometer,”
Selain itu, penggantian jembatan sudah dilakukan sebanyak 3 kali pada triwulan ke dua menuju triwulan ketiga.
Megaproyek lainya adalah terkait rehabilitasi jembatan yang masih mulai dikerjakan namun, masih belum selesai.
Megaproyek tersebut menyangkut tentang pembangunan jembatan gantung yang kerjakan di atas sungai Cisanggarung.
Semoga kedepanya Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daerah yang tetap menjaga konsistensi dalam mengolah dan membenahi infrastruktur dalam daerah.***(Wahyu Adji Nugraha)