Jembatan Kaca Penghubung Wisata Seruni Point dengan Area Pemandangan 3 Gunung Siap Gunakan Teknologi Khusus

inNalar.com – Jembatan Kaca menjadi tempat wisata baru jika mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang merupakan karya anak bangsa. 

Jembatan ini akan difungsionalkan pada akhir tahun 2023 yang digunakan sebagai akses penyebrangan. 

Infrastruktur ini merupakan jembatan istimewa yang menggunakan teknologi yang berbeda dari jembatan yang sudah ada sebelumnya. 

Baca Juga: Buya Yahya Beberkan Pentingnya Kaya Hati dalam Meraih Pahala, Meskipun Hidup dalam Kefakiran

Bernama Jembatan Kaca Seruni Point yang menghubungkan Wisata Seruni dengan Area Pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru. 

Jembatan Kaca Seruni Point dibangun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS). 

Mempunyai panjang 120 meter, lebar 1,8 meter pada bentang utama dan lebar 3 meter pada bagian bentang awal dan tengah. 

Baca Juga: Mengejutkan! 3 Hewan Ini Diprediksi Bakal Punah Tahun 2050, Apakah Binatang Asal Indonesia Ikut Terdampak?

Ketika akan melewati Jembatan Kaca Seruni Point ini pengunjung diharuskan menggunakan pelindung kaki. 

Setelah diuji dengan beban karung beras 70 kg yang totalnya 7 ton atau setara 100 orang yang merupakan 10% dari desain daya tahan jembatan. 

Jembatan Kaca Seruni Point ini menggunakan bahan kaca yang mirip dengan kaca tipe tempered glass dua lapis.

Baca Juga: Unik! Tradisi 3 Desa di Jawa Timur Ini Tak Pernah Terlepas dari Pasir Sebagai Alas Tidur, Mengapa?

Setelah melakukan uji laboratorium milik BGTS di Bandung yang menghasilkan kaca yang sangat kuat. 

Jika terjadi kerusakan kaca tidak langsung pecah berkeping-keping namun akan berbentuk kubus-kubus kaca. 

Menggunakan teknologi yang berbeda dan juga menjadi jembatan pertama dengan metode tipe suspended. 

Perbedaan penggunaan metode ini terlihat pada struktur kabel utama yang pada posisi bagian lantai dan juga kelenturan kabel akan lebih kaku juga lebih stabil dari segi kekuatan. 

Penggunaan metode ini digunakan karena lokasi yang cukup menantang diatas jurang dengan kedalaman 80 meter. 

Kehadiran jembatan yang menjadi wisata adrenalin diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. ***

Rekomendasi