

inNalar.com – Tidak bisa dipungkiri jika pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi ini memang sangat masif.
Pembangunan tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja, namun, juga terjadi di pulau-pulau lainnya seperti Pulau Papua.
Salah satu contoh dari pembangunan di Papua yang terjadi di era kepemimpinan Presiden Jokowi ini adalah Jembatan Youtefa.
Jembatan Youtefa merupakan sebuah jembatan yang membentang di atas Teluk Youtefa.
Jembatan Youtefa memiliki panjang sekitar 1.800 meter dengan rincian sebagai berikut.
Sepanjang 320 meter adalah bagian dari jalan pendekat.
Baca Juga: Hanya Bisa Gunakan 300 Kg Kedelai untuk Produksi, UMKM Tahu Kuning di Kediri Terancam Gulung Tikar
Lalu, sepanjang 900 meter adalah jembatan pendekat sisi Holtekamp.
Selanjutnya adalah bentang utama yag memiliki panjang sekitar 433 meter. Jembatan Youtefa memiliki lebar sekitar 17 meter.
Selain itu, sebelum mencapai Jembatan Youtefa, juga terdapat jalan akses yang memiliki panjang sekitar 9.950 meter.
Jembatan Youtefa ini dibangun pada Mei 2015 dengan peletakan batu pertamanya dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi.
Pembangunan ini dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).
Total biaya pembangunan untuk menyelesaikan proyek jembatan ini adalah sekitar Rp1,8 trilun.
Sumber dana tersebut datang dari dana khusus APBN dari Kementerian PUPR sebesar Rp1,3 triliun.
Dana juga berasal dari kontribusi dana APBD sebesar Rp500 miliar.
Pembangunan Jembatan Youtefa selesai pada tahun 2019 dan diresmikan secara langsung oleh Presiden Jokowi.
Jembatan Youtefa menjadi jembatan pelengkung baja terpanjang yang ada di Papua.
Selain itu, jembatan ini juga meraih dua rekor MURI. Yang pertama adalah rekor dalam pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh.
Rekor yang kedua adalah rekor pengangkatan dan pemasangan rangka baja jembatan dalam bentuk utuh terpanjang.
Jembatan ini menghubungkan antara Distrik Muara Tami, Kampung Hamadi, dan Kota Jayapura.***