

inNalar.com – Jessica Wongso ditetapkan sebagai terpidana kasus kopi sianida yang telah menghilangkan nyawa temannya sendiri.
Pada saat penyelidikan, ditemukan penyebab Jessica Wongso menggunakan sianida sebagai metode pembunuhan.
Eddy Hiariej, saksi ahli hukum pidana mengungkap hasil forensik digital melalui pemeriksaan isi laptop Jessica.
Baca Juga: Lama Bungkam, Terungkap Isi Hati Jessica Wongso saat Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kopi Sianida
Dalam podcast Deddy Corbuzier, Eddy menjelaskan bahwa di dalam laptop Jessica terdapat pencarian terkait racun sianida.
“Jadi dia men-search, bagaimana tentang racun sianida itu,” ujar Eddy, 10 Oktober 2023.
Selain itu, Jessica diketahui pernah menonton film ‘The Hateful Eight’ pada tahun 2015.
Baca Juga: Tarif KRL Jabodetabek Dikabarkan Naik Berbasis NIK, Netizen: Ini Idenya Siapa?!
Film yang disutradarai oleh Quentin Tarantino tersebut berkisah tentang 7 orang koboi yang tewas karena diracun oleh koboi lainnya.
Ternyata, orang tersebut membunuh sekumpulan koboi dengan cara yang sama, yakni menuangkan sianida di dalam kopi.
Eddy juga menjabarkan informasi tentang kepribadian dan profil Jessica yang masih memiliki benang merah dengan penggunaan sianida.
Wanita bernama lengkap Jessica Kumala Wongso ini diketahui mempunyai 14 catatan kepolisian selama tinggal di Australia.
Kasus tersebut antara lain berkendara di bawah pengaruh alkohol, percobaan bunuh diri, penggunaan obat-obatan berdosis tinggi, dan lain sebagainya.
“Yang kedua, dia (Jessica) ini kan bekerja pada perusahaan farmasi,” imbuh Eddy.
Wakil Menteri Hukum dan HAM itu yakin Jessica adalah pelaku kasus kopi sianida sebab jawaban yang diberikan berbeda ketika proses persidangan.
Sejak awal, kubu Jessica menyatakan bahwa Mirna meninggal bukan karena sianida.
Akan tetapi, kuasa hukum Jes mengatakan jika Rangga yang telah meracuni Mirna atas perintah suami Mirna pada saat pembacaan duplik.
Baca Juga: Ahli IT Roy Suryo ‘Putar Arah’ di Kasus Jessica Wongso? Fakta Mengejutkan Ini Tak Bisa Dielakkan
“Ini kan sebetulnya gagal berargumentasi karena ada kontradiksi,” terang Eddy.
Sehubungan dengan profiling Jessica yang mencurigakan, dosen Fakultas Hukum UGM itu berterus terang jika ia sosok berkepribadian ganda.
Bahkan, kepribadian Jessica tidak dapat diidentifikasi dengan lie detector yang biasanya digunakan dalam penyelidikan kasus pidana.
Pernyataan tersebut mendukung penggambaran karakter Jes, sapaan akrab Jessica yang cenderung tenang dan tidak merasa bersalah saat menjalani sidang.
Eddy menilai Jess bisa menyembunyikan sesuatu dengan rapat.
“Ya innocent lah. Merasa tidak bersalah dan lain sebagainya itu luar biasa lo,” tegasnya.
Baca Juga: Ramalan Denny Darko Tentang Jessica Wongso, Bebas di Tahun 2024 hingga…
Meski begitu, seorang saksi ahli forensik yang memihak Jessica Wongso menyatakan kalau Mirna Salihin meninggal bukan karena sianida.
Dikatakan demikian karena menurut dr. Djaja Surya Atmadja, di dalam tubuh Mirna tidak ada tanda-tanda sianida dan lebam mayatnya berwarna biru.***