
inNalar.com – Danantara merupakan sebuah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Menurut Presiden Prabowo Subianto, BPI Danantara akan resmi diluncurkan pada Senin, 24 Februari mendatang.
Danantara nantinya akan menjadi Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia dan akan mengelola aset lebih dari 900 miliar USD.
Danantara juga akan mendapatkan suntikan modal dari hasil efisiensi anggaran senilai Rp301 triliun, sisa nominal Rp24 triliun mengalir ke pembiayaan Progam MBG.
Alih-alih dana sebesar Rp325 triliun itu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagaimana yang diperbincangkan masyarakat, ternyata sebagian besar hasil efisiensi anggaran akan dialihkan ke Danantara.
Hal ini dijelaskan oleh Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), melansir dari Antara.
Menurut Wakil Kepala BP Taskin, Nanik Sudaryati Deyang, banyak yang salah paham terkait efisiensi anggaran.
Nanik menjelaskan bahwa Rp300 sekian triliun itu bukan untuk makan bergizi gratis, untuk program makan bergizi gratis sudah memiliki alokasi dananya sendiri.
Ia juga menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis mendapat alokasi dana senilai Rp24 Triliun dari efisiensi anggaran.
Baca Juga: Terapi Gelombang Suara Bisa Bikin Otak Anak Jadi Makin Pintar, Benarkah?
Lalu, bagaimana tanggapan para pakar terkait rencana Presiden Prabowo tentang peluncuran Danantara?
Menurut seorang ekonom dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, Ia mengatakan bahwa dengan hadirnya Danantara dapat mengurangi ketergantungan BUMN terhadap Penyertaan Modal Negara (PMN).
Wijayanto juga berpendapat bahwa kehadiran Danantara akan membuat BUMN terlihat lebih profesional dan memiliki potensi memenuhi aspek Good Corporate Governance (GCG).
Lalu, Wijayanto juga menilai bahwa nantinya perusahaan BUMN akan lebih berani dalam mengambil risiko bisnis secara terstruktur, lebih kreatif, dan dapat bergerak lebih fleksibel.
Namun, sang ekonom mengingatkan bahwa masih ada tantangan untuk mengelola Danantara.
Menurutnya, ada beberapa tantangan seperti Legal Framework yang rumit dan terlalu banyak kepala di dalamnya.
Demikian informasi mengenai Danantara yang akan diluncurkan oleh Presiden Prabowo pada Senin mendatang. ***