

inNalar.com – PT Pertamina (Persero) lewat PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa berhasil menemukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Penemuan PT Pertamina EP ini merupakan hasil dari 2 pengeboran sumur eksplorasi.
Tentu saja hal ini akan menambah sumber daya hidrokarbon di Jabar.
Proses pengeboran tersebut dilakukan untuk membuka potensi migas yang baru di area Jawa Barat bagian utara.
Melansir dari laman resmi Pertamina, Indra Yuliandri selaku Vice President Explorations PEP mengungkapkan bahwa pengeboran tersebut termasuk salah satu pionir dalam pembuktian konsep eksplorasi yang berbeda.
Adapun pengeboran tersebut dilakukan di dua wilayah sumur berbeda.
Baca Juga: Shopee Live dan Shopee Video Jadi Fitur Favorit Pengguna-Penjual di Shopee 12.12 Birthday Sale
Pertama, yaitu East Akasia Cinta (EAC)-001 di Jatibarang Field, Kab. Indramayu.
Sedangkan yang kedua yakni Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di Tambun Field, Kab. Bekasi.
Penemuan ini sendiri diketahui lewat uji air produksi atau Drill Stem Test (DST).
Untuk sumur EAC sendiri memiliki hasil laju alir minyak mencapai 30 barrel minyak per hari (BOPD)
Serta gas 2,08 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), dan juga kondensat sekitar 15,05 barrel kondensat per harinya (BCPD).
Sementara itu, Wisnu Hindadari selaku Direktur Utama PEP menjelaskan bahwa PT Pertamina EP konsisten dalam mendorong eksplorasi di wilayah kerjanya.
Tujuannya agar produksi migas tetap dapat terjaga untuk tahun-tahun kedepan.
Eksplorasi PT Pertamina EP pada EAC-001 maupun EPN-001 termasuk langkah untuk mendorong optimisme sumber daya baru di area mature.
Supaya nantinya dapat segera berkontribusi dalam mendukung produksi minyak dan gas di masa depan.
Untuk sumur EAC-001 sendiri pertama kali ditajak pada 4 September 2023 lalu.
Proses pengeboran ini dilakukan sampai kedalaman akhir yakni 2.520 meter.
Tepatnya pada area reservoir Batupasr konglomeratik Formasi Jatibarang dan reservoir Batugampng Formasi Upper Cibulakan.
Lalu menghasilkan hidrokarbon di Lapangan Akasia Prima dan Jatibarang.
Kemudian rig pengeboran dinyatakan rilis di tanggal 28 November 2023, sehingga total operasi realisasi ini hanya 85 hari saja.
Adapun total jam kerjanya mencapai 155.016 jam.
Baca Juga: Menginjak Usia ke-128, Kesuksesan Transformasi Bawa BRI Torehkan Catatan Kinerja Cemerlang
Tentu merupakan sebuah keberhasilan operasional yang tercermin dari budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 yang tinggi.
Sedangkan untuk sumur kedua yaitu EPN-001 ditajak pada 18 Agustus 2023 kemarin.
Sasarannya yaitu reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan.
Proses pengeboran ini sendiri berhasil mengalirkan sumber migas di DST ke-2, yakni sumber minyak sebanyak 402 BOPD serta gas 1,09 MMSCFD.
Adapun temuan tersebut didapatkan pada kedalaman 2.590 mMD.
Sebelumnya, sejak bulan Januari sampai dengan akhir November 2023, PT Pertamina EP telah menyumbang produksi migas besar, yakni produksi minyak bumi nasional sebanyak 69.624 BOPD serta gas mencapai 836,6 MMSCFD.
PT Pertamina EP mengungkapkan bahwa penemuan sumber migas baru ini juga menjadi bagian penting dari program pemerintah di sektor energi tanah air.
Agar nantinya dapat mencapai target produksi minyak sebanyak 1 juta barel per hari (BOPD).
Serta gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Tepatnya pada tahun 2030 mendatang.***