

inNalar.com – Pemerintah akhirnya menjawab terkait Arahan Rancangan APBN 2024 tentang pertumbuhan ekonomi.
Jawaban ini dipaparkan pada rapat paripurna RUU APBN 2024 pada Kamis, 29 Agustus di Jakarta.
Dengan mempertimbangkan berbagai macam Aspek, ditargetkan pertumbuhan akan mencapai 5,2%.
Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tetap kuat didukung oleh inflasi yang terkendali juga kenaikan gaji ASN dan pensiunan.
Selain itu didukung juga dengan terciptanya lapangan kerja baru dan dampak positif pilkada 2024.
Investasi diharapkan meningkat terutama dalam sektor hilirasi mineral dan pertanian.
Pembangunan IKN Kalimantan Timur juga menjadi harapan kenaikan investasi.
Terkait tingkat Inflasi 2,8% di 2024, pemerintah akan mengoptimalkan kebijakan pengendalian harga pangan.
Terkait optimalisasi pendapatan negara, pemerintah sepakan meningkatkan rasio perpajakan maupun PNBP.
Namun pemerintah juga tetap menjaga dunia usaha dan juga daya beli masyarakat.
Pemerintah akan memberikan Intensif Fiskal yang Terarah untuk mendukung SDM, UMKM, Transaksi Ekonomi Hijau serta Investasi dan Hilirasi.
Belanja pada 2024 juga akan dikelola dengan efektif dan efisien untuk menunjang beberapa dampak positif.
Pemerintah juga akan berupaya mewujudkan SDM yang unggulan pada masyarakat
Hal itu dilakukan dengan cara memberikan anggaran pendidikan sebesar Rp. 660,8 T.
Memberikan anggaran kesehatan yang mencapai Rp. 186,4 T, termasuk untuk stanting.
Memberikan anggaran perlindungan sosial yang juga dialokasikan sebesar Rp 493.4 T
Melalui media sosialnya, Kemenkeuri juga memberikan pemaparan lebih lanjut terkait aspek yang akan menjawab isu APBN dan Inflasi di 2024.***