

InNalar.com – Kini daerah di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) akan semakin indah.
Sebab pemerintah kota (Pemkot) Mataram memiliki program penerangan jalan umum (PJU) agar daerahnya dapat menjadi lebih cantik dan lebih indah.
Menariknya, penerangan jalan itu nantinya akan menggunakan energi terbarukan, karena menggunakan sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Bahkan untuk merealisasikan hal tersebut, pemkot juga sudah memasukan anggaran tersebut ke APBD di tahun 2024.
Dengan begitu, maka hanya tinggal menunggu tanggal mainnya saja saat daerah di pulau Lombok itu akan semakin cantik.
Sementara itu daerah yang akan dipasangi lampu penerangan agar bisa jadi lebih cantik yaitu di Jalan Dr Soejono, kawasan Loang Baloq sampai di Lingkar Selatan.
Karena dengan menggunakan energi terbarukan, bahkan biaya bulanan yang diperlukan ini juga akan semakin lebih irit.
Ditambah sebenarnya daerah Mataram sendiri memang masih membutuhkan penerangan jalan agar tidak terjadi hal buruk, sekaligus PJU ini juga bisa dijadikan untuk memberikan estetik di daerah yang terpasang.
Sebelum ini sebenarnya pemkot Mataram memang sudah memiliki PJU, namun hal tersebut menggunakan listrik dari PLN sehingga akan ada tagihan bulanannya.
Sedangkan jika menggunakan PJU yang energinya diambil dari energi terbarukan tersebut, maka pastinya biaya bulanan yang dikeluarkan akan lebih irit.
Hanya saja, ternyata biaya yang diperlukan untuk mengubah penerangan jalan menggunakan energi terbarukan itu tidaklah murah.
Dilansir InNalar.com dari Antara, Karena satu unitnya saja memiliki harga Rp 27 juta hingga Rp 30 juta termasuk biaya pemasangan.
Akan tetapi saat menggunakan penerangan menggunakan energi terbarukan, pemkot tak perlu lagi membayar listrik bulanan ke PLN.
Sedangkan hal yang harus dilakukan pada penerangan jalan itu hanyalah perawatan dan pembersihan ke panelnya saja.
Apalagi baterai yang terpasang pada energi terbarukan itu bisa awet hingga 5 tahun, jika dirawat dengan baik.
Sedangkan jika menerapkan sistem energi terbarukan, maka ini termasuk langkah berkelanjutan dari program pembangunan sustainable development goals (SDG’s).
Jika membandingkannya dengan lampu penerangan konvensional yang menggunakan listrik dari PLN, pemasangan untuk lampunya memang murah.
Akan tetapi, akan ada biaya bulanan yang tiap bulannya harus dibayar agar PJU tersebut dapat terus memberikan cahayanya.
Sekedar informasi, pemasangan PJU di NTB ini sebenarnya bukan pertama kalinya dilakukan.
Karena sebelum ini pernah dipasang juga sebanyak 13 unit lampu energi terbarukan ini di beberapa rumah susun sewa (rusunawa) di daerah kota Mataram tersebut.
Sementara itu untuk pemasangan lampu penerangan jalan dari PLTS yang akan dipasang di kota Mataram, jumlah persisnya sudah ada di Dinas Perhubungan.
Karena PJU menggunakan energi terbarukan itu cukup mahal, bahkan pemkot di pulau Lombok itu pun mengeluarkan dana yang cukup banyak.
Sebab dana yang dimasukan ke APBD itu mencapai Rp 5 miliar. ***