Ada Kekuatan Sakral di Kampung Tengger, Tradisi Kuno di Gunung Bromo Ini Pancarkan Aura Mistis


inNalar.com – Dengan segala keindahan laksana surga yang tercipta dari jari-jemari para dewa, keindahan Gunung Bromo seringkali membuat pengunjung tertegun dalam keheningan.

Bukan hanya perihal bentangan lautan pasir yang tandus dan savana hijau yang menghampar, tapi ini perihal tradisi kuno yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Kampung Tengger hingga saat ini.

Penasaran dengan kekuatan sakral itu? Yuk, kita intip Tradisi Kuno oleh masyarakat Kampung Tengger di Gunung Bromo yang banyak buat orang melongo!

Baca Juga: Meski UMK Naik 6,5 Persen, UMR Kota Dekat IKN Ini Masih Jadi yang Terendah di Kalimantan Timur, Kok Bisa?

Relik keimanan kuno yang dimaksudkan adalah Yadnya Kasada. Upacara ini biasanya digelar sebagai perayaan besar yang penuh dengan keagungan spiritual yang sarat akan nilai tradisi.

Uniknya, hal ini dilakukan hanya satu kali dalam satu tahun. Bagi masyarakat Tengger, ritual ini merupakan pesta rohani yang bisa mendekatkan mereka pada dimensi spiritual yang tak kasat mata.

Dalam nuansa yang khidmat itu, ritual sakral ini menjadi momentum untuk memanjatkan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi, Roro Anteng, Joko Seger, dan para leluhur.

Baca Juga: Kampung Cyber di Yogyakarta Ini Pernah Didatangi Mark Zuckerberg hingga Raja Belanda, Pernah ke Sini?

Bagi para wisatawan yang menyaksikan prosesi adat ini, sebagian dari mereka mungkin menikmati suasana yang begitu memukau—terlebih dengan aura mistis yang membuat bulu kuduk meremang sepanjang ritual berlangsung.

Sebagaimana diketahui, penghuni Kampung Tengger merupakan pewaris asli tradisi di Tengger.

Mereka berperan sebagai aktor kunci untuk Tradisi kuno Yadnya Kasada yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Laos Piala AFF 2024 Beserta Jadwal Kick Off, Garuda Muda Optimis Lanjutkan Tren Positif

Sebelum prosesi berlangsung, masyarakat setempat biasanya akan berkumpul di lereng atau kaki Gunung Bromo untuk menyiapkan piranti-piranti yang dibutuhkan.

Selanjutnya, mereka akan berjalan dan berkumpul di Pura Luhur Poten.

Dengan berbondong-bondong, mereka datang dari segala penjuru dengan menenteng aneka hasil bumi untuk dipersembahkan kepada leluhur-Nya.

Baca Juga: Live Score Timnas Indonesia vs Laos Piala AFF 2024: Skuad Garuda Dibayangi Kelelahan Fisik

Biasanya, mereka akan meletakkan persembahan di atas altar atau langsung dilemparkan ke kawah Gunung Bromo yang masih aktif.

Ketika rapalan doa suci mulai dilantunkan dengan penuh rasa khusyu, ditambah dengan bau dupa yang menyeruak, disinilah nuansa penuh mistisisme terasa semakin kental.

Untaian doa itu seakan membuka gerbang antara dunia nyata dan dunia roh.

Baca Juga: Live Score Timnas Indonesia vs Laos Piala AFF 2024: Skuad Garuda Dibayangi Kelelahan Fisik

Apalagi saat persembahan yang dibawa dan dilemparkan ke dasar kawah Gunung Bromo tiba-tiba menghilang, suasana mistis pun kembali menyeruak.

Sebagai tambahan informasi, upacara Yadnya Kasada ini bukan hanya sekedar simbol penghormatan saja.

Masyarakat Kampung ini meyakini bahwa tradisi ini bisa menjadi jembatan spiritual untuk mendapatkan berkah dan kemakmuran.

Baca Juga: Tanggul Sungai Tunggu Jebol, Banjir Setinggi 1,5 Meter Genangi Wilayah Meteseh, Semarang

Para warga Tengger percaya, apabila mereka memberikan persembahan terbaik kepada para dewa dan leluhur, maka keberkahan dan perlindungan yang didapatkan juga semakin besar.

Nah, apakah Anda tertarik untuk menyaksikan upacara Yadnya Kasada di Gunung Bromo pada tahun 2025 mendatang? *** (Evie Sylviana Dewi)

 

Rekomendasi