Khutbah Jumat Singkat Menarik Menyentuh Hati, Tema Intropeksi Sesuai Jelang Tahun Baru Hijriyah

inNalar.com – Pada khutbah Jumat singkat yang sesuai dengan kondisi menjelang tahun baru hijriyah 1 Muharram yaitu tema intropeksi diri.

Dalam khutbah Jumat singkat dijelaskan bahwa Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam kelender hijriyah atau urutan kedua belas.

Selanjutnya khutbah Jumat singkat menerangkan pula sebaiknya kaum muslimin selalu melakukan muhasabah atau tema intropeksi diri.

Sebenarnya khutbah Jumat singkat ini disusun tepatnya beberapa tahun lalu, tetapi isi kandungannya masih sangat relevan untuk disampaikan.

Baca Juga: Gus Baha Terbaru 2022 Ungkap Kisah Unik Terkait Haji: Dalam Mazhab Syafi’i Wanita Bercadar Itu Normal

Hanya saja perlu disesuaikan pada bagian-bagian yang kurang tepat dengan kondisi saat ini, sehingga khutbah Jumat singkat tetap bagus.

Dikutip inNalar.com dari lama Nu Online pada Selasa, 12 Juli 2022 khutbah Jumat singkat mengungkap juga pesan dari Ali bin Abi Thalib.

Khutbah I

اَلْحَمْد للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الإِنْسَانَ مِنْ طِيْنٍ وَجَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَّاءٍ مَهِيْنٍ وَأَخْرَجَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُتَوَاصِيْنَ بِالحَقِّ وَالصَّبْرِ مِنْ زُمْرَةِ الْخَاسِرِيْنَ

بِاسْتِثْنَائِهِ إِيَّاهُمْ بَعْدَ أَنْعَمَّ بِالْخُسْرَانِ أَنْوَاعَ اْلإِنْسَانِ الَّذِيْ هُوَ سَائِرُ اْلأَدَمِيِّيْنَ وَأَمَرَ عِبَادَهُ الَّذِيْنَ أَمَنُوا بِالتَّعَاوُنِ عَلَى اْلبِرِّ وَالتَّقْوَى

وَأَخْبَرَهُم أَنَّ أَكْرَمَهُمْ عِنْدَهُ أَتْقَاهُمْ وَأَنَّهُ وَلِيُّ المُتَّقِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ المَلِكُ الحَقُّ اْلمُبِيْنُ

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ اْلوَعْدِ الأَمِيْنُ.

اللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أَلِ كُلٍّ وَصَحْبِ كُلٍّ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Maasyiral muslimin rahimakumullah,

Baca Juga: Dua Kapal Penyebrangan di Selat Bali Tabrakan, Insiden Tersebut Terekam CCTV

Bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam sistem penanggalan Hijriah atau bulan kedua belas.

Sebentar lagi kita pun akan memasuki bulan baru dan tahun baru Hijriah, yakni bulan Muharram 1443 H.

Oleh karenanya tidak ada salahnya kita terus melakukan muhasabah, yakni menghitung kedirian kita.

Atau introspeksi atas apa yang kita lakukan selama satu tahun, sehingga dapat menjadi pijakan kita dalam melangkah tahun-tahun berikutnya.

Dalam rangka hal tersebut, kiranya pantas kita mengingat kembali pesan Sayyidina Ali karramallahu wajhah.

Baca Juga: Wajah Justin Bieber Kaku Sebelah Terserang Ramsay Hunt Syndrome, Penyakit Apa Itu? Simak Penjelasan Lengkapnya

Sebagaimana termaktub dalam kitab Nashaihul Ibad karya Ibnu Hajar al-Asqalani:

كُنْ عِنْدَ اللهِ خَيْرَ النَّاسِ وَكُنْ عِنْدَ النَّفْسِ شَرَّ النَّاسِ وَكُنْ عِنْدَ النَّاسِ رَجُلاً مِنَ النَّاسِ

“Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah, dan jadilah manusia yang paling jelek dalam pandangan dirimu.

Serta jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.”
Jamaah Jumat rahimakumullah

Pesan ini memberikan arahan yang sangat luar biasa bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan dunia.

Demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Pertama, kita diharapkan terus meningkatkan ketakwaan.

Dan amal kebaikan di hadapan Allah subhanahu wa ta‘ala.

Baca Juga: Warganet Indonesia Serbu Ulasan Google, Beri Rating Buruk pada Sungai Aare, Media Swiss: Tidak Masuk Akal

Menjalankan perintah-Nya dan sedapat mungkin menjauhi apa yang menjadi pantangan atau larangan dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama.
Sehingga kita bisa menjadi manusia yang baik di sisi-Nya.

Kedua, kita harus merasa kurang atas amal kebaikan yang kita lakukan dengan terus merasa diri kita jelek.

Hal ini bukan berarti merendahkan diri, namun untuk menjauhkan kita dari sikap ujub (sombong), riya (pamer).

Dan sum’ah (mengharap pujian orang lain). Ketiga, kita harus menundukkan diri di hadapan orang lain dengan tidak merasa lebih baik.

Mungkin banyak di antara kita ketika melihat orang lain, merasa dirinya lebih baik atau lebih mulia.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah,

Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Tak Ingin Usai dari Keisya Levronka yang Viral Jadi Sound di TikTok

Lantas bagaimana kita mampu mendorong diri kita untuk terus berbuat kebaikan tersebut?.

Syekh Abdul Qadir al-Jailani memiliki tips sederhana yang dapat kita lakukan dalam keseharian kita.

Pertama, jika kita melihat orang lain hendaknya kita memandangnya bahwa dia memiliki kelebihan daripada diri kita sendiri.

Mungkin dia lebih bertakwa, lebih banyak amal kebajikannya, lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah subhanahu wata‘ala.

Kedua, jika kita melihat anak kecil atau lebih muda, jangan kita merasa lebih baik darinya.

Katakanlah, “Mungkin dia dosanya lebih sedikit daripada diriku, karena umurnya lebih sedikit dariku.”

Baca Juga: Sebuah Mobil Box Nyaris Meluncur ke Laut Lepas, Netizen Berang ke Suara yang Menertawakan

Sebaliknya jika kita melihat orang lebih tua, hendaknya kita melihat bahwa dia telah berbuat kebaikan lebih banyak dari diri kita.

Ketiga, jika kita melihat orang alim, orang yang memiliki ilmu.

Hendaknya kita menilainya dia memiliki cara yang baik dan benar mengamalkan pengetahuannya dan telah berbuat kebaikan dengan ilmunya tersebut.

Sebaliknya jika kita melihat orang bodoh, hendaknya kita katakan, “Mungkin dia berbuat dosa atau salah akibat ketidaktahuannya.

Sementara kita lebih berdosa karena berbuat salah pengetahuan pengetahuan yang kita miliki.”

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Dzulqadah yang Menyentuh Hati, Tema Pentingnya Ilmu Agama di Era Kini

Orang bodoh berbuat salah bisa jadi karena ketidaktahuannya, sementara orang alim (memiliki pengetahuan) berbuat dosa bukan karena tidak tahu.

Ilustrasi sederhana yang mungkin dapat kita pakai, siapakah yang bisa berbuat korupsi? Tentu ia yang memiliki akses.

Pengetahuan bagaimana mengambil dan memanfaatkan uang tersebut untuk dirinya atau golongannya.

Bukan orang yang tidak memiliki pengetahuan bagaimana menyelewengkan uang negara.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Instrospeksi diri bukan hanya dilakukan sekali, namun harus menjadi bagian yang tertanam dalam kehidupan kita sehari-hari.

Baca Juga: Hampir Satu Bioskop di Ternate Kesurupan Saat Menonton Film KKN di Desa Penari, Kok Bisa? Ini Kronologinya

Muhasabah adalah cara mengendalikan hidup kita, yang akan memiliki efek luar biasa pada diri kita, keluarga.

Dan lebih luas lagi pada masyarakat. Keteledoran kita untuk melakukan introspeksi bukan hanya dapat mengakibatkan kerusakan pada kehidupan kita.

Tetapi juga kehidupan yang lebih luas yakni keluarga dan masyarakat. Rasulullah SAW bersabda:

اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ (رواه أحمد)

“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya.

Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah” (HR Ahmad).

Baca Juga: Kolaborasi TXT dengan Salem Ilese dan Alan Walker di Lagu PS5 Bikin Candu, Berikut Liriknya

Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mampu terus introspeksi dan berbenah diri.

Sehingga kita mampu menjadi penyokong tumbuhnya keluarga dan masyarakat yang baik menuju baldatunn thayyibatunn warabbun ghafuur.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ

وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Demikian khutbah Jumat singkat yang disusun oleh Sukron Ma’mun, Pengurus Lakpesdam PCNU Kota Salatiga, Jawa Tengah.***

Rekomendasi