

inNalar.com – Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya yang berlangsung 1 Oktober 2022 malam di Stadion Kanjuruhan kembali menjadi laga maut.
Laga yang berlangsung mulai pukul 20.00 WIB itu berakhir dengan kemenangan Persebaya sebagai tim tamu. Kerusuhan pun pecah dan tak terhindarkan saat suporter Arema mulai merangsek masuk ke lapangan.
Menyampaikan kritik hingga terjadi hujan lemparan berbagai benda, penyerangan terhadap aparat dan tembakan gas air mata turut menjadi pemicu pecahnya kericuhan di Kanjuruhan malam tadi.
Baca Juga: Breaking News! Laga Arema vs Persebaya Berakhir Ricuh, Diperkirakan 40 Orang Menjadi Korban Jiwa
Dengan ratusan nyawa melayang pada peristiwa ini, dari balita hingga aparat kepolisian harus mengakhiri hidup dengan tragis dalam tragedi Kanjuruhan di kandang Arema.
Informasi terbaru dilansir dari Twitter @ja_cok, dikabarkan ada 153 orang yang menjadi korban jiwa dan meninggal dunia setelah laga maut Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan.
“Update total korban meninggal dunia, Ya Allah. Mencapai 153 orang yang meninggal. Sungguh suatu tragedi yang sangat-sangat memilukan dlm sepakbola indonesia bahkan dunia. Innalillahi wa innailaihirojiun,” tulis akun Twitter @ja_cok pada 2 Oktober 2022 pukul 6.20 WIB.
Dengan jumlah korban jiwa mencapai 153 orang, tragedi Kanjuruhan berhasil mencetak rekor sebagai laga maut paling besar dan mengerikan di Indonesia, bahkan dunia.
Jumlah korban jiwa usai laga Arema vs Persebaya ini bahkan lebih besar dibandingkan dengan jumlah korban jiwa pada laga-laga lainnya di dunia.
Sebut saja pada laga Kamerun vs Komoro di Piala Afrika 2021, dilansir dari laporan CBC laga maut tersebut menyebabkan 6 orang suporter tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Demikian juga pada tragedi Ultras White Knights di Mesir, melansir dari Aljazeera diberitakan bahwa tragedi tersebut menelan korban jiwa hingga 40 orang usai pertandingan klub sepak bola Zamalek.
Tragedi Kanjuruhan bahkan menelan korban jiwa lebih besar dibandingkan dengan tragedi Johannesburg tahun 2001 lalu. Kala itu, laga Chiefs kontra Orlando Pirates berakhir dengan 42 suporter tewas.
Dengan catatan kelam ini, tragedi Kanjuruhan resmi mencetak sejarah sebagai tragedi sepak bola paling memilukan di dunia.
Tak ada sepak bola yang sebanding dengan nyawa, Rest In Peace untuk para korban jiwa tragedi maut di Stadion Kanjuruhan.
***