Jadi Juara Dunia MotoGP, Jorge Martin Samai Rekor Bertahan Valentino Rossi Selama 23 Tahun

inNalar.com – Jorge Martin berhasil menjadi juara dunia MotoGP dan samai rekor yang bertahan selama 23 tahun.

Perebutan gelar juara MotoGP 2024 harus ditentukan hingga balapan terakhir di Sirkuit Catalunya, Spanyol.

Pembalap Prima Pramac Ducati, Jorge Martin lebih diuntungkan dengan margin poin 24 dari pesaing dekat Francesco Bagnaia.

Baca Juga: Ganyang Rp 225 Triliun, Jembatan Termahal ke-2 di Dunia Ini Bakal Satukan Pulau Jawa dan Sumatera

Sejatinya, Jorge Martin hanya perlu finish di posisi pertama di Sprint Race Catalunya untuk memastikan diri jadi juara dunia.

Namun, saat Sprint Race di hari sabtu, dirinya hanya mampu finish di posisi ke 3 sehingga penentuan juara akan lanjut pada balapan utama di hari minggu.

Demi menjadi juara, Jorge Martin hanya perlu finish di posisi ke 9 saja jika Francesco Bagnaia memenangkan balapan utama.

Baca Juga: Nominal Capai Rp5,3 Juta, Kota di Pinggiran Jakarta Ini Sabet Daerah dengan UMK Terbesar di Jawa Barat

Dan hasil akhir, Jorge Martin berhasil finish di posisi ke 3 dan memastikan diri menjadi juara dunia dengan selisih 10 poin dari Francesco Bagnaia.

Kemenangan ini menjadikannya pembalap tim satelit pertama yang memenangkan gelar juara dunia sejak Valentino Rossi melakukannya pada 2001 bersama tim Honda Nastro Azzurro.

Prestasi Martin ini sekaligus mengakhiri dominasi pembalap tim pabrikan yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.

Baca Juga: Pengumuman Kelulusan SKD CPNS 2024, Ini Daftar Instansi Pusat dan Link Resmi Cek Hasilnya

Martin menunjukkan konsistensi luar biasa dengan memenangkan beberapa balapan penting dan Sprint Race yang akhirnya memastikan keunggulan poinnya.

Tercatat, Jorge Martin hanya memenangkan 3 seri balapan dan 7 Sprint Race.

Sedangkan Francesco Bagnaia memenangkan 11 balapan dan 7 Sprint Race.

Namun yang membedakan diantara keduanya adalah konsistensi.

Selama musim 2024, Martin hanya DNF sebanyak 3 kali, dibanding dengan Bagnaia yang DNF sebanyak 8 kali.

Hal ini membuat Bagnaia banyak kehilangan poin berharga di klasemen yang pada akhirnya membuatnya gagal juara.

Keberhasilan ini juga menyoroti perubahan lanskap MotoGP, di mana format Sprint Race memberikan kesempatan lebih besar bagi pembalap untuk mengumpulkan poin.

Momen bersejarah ini juga menjadi inspirasi bagi pembalap lain dan tim satelit di MotoGP.

Dengan hasil ini, juga menjadi kado perpisahan yang manis bagi Jorge Martin yang musim depan akan pindah ke Aprilia.

Bagi Prima Pramac, ini juga jadi kado perpisahan dengan Ducati dimana mulai musim depan, mereka akan menggunakan mesin Yamaha.***(Muhammad Arif)

Rekomendasi