Teks Khutbah Jumat Terbaru Spesial Akhir Tahun 30 Desember 2022, Tema: Sombong adalah Kegilaan yang Haq

inNalar.com – Simak teks khutbah Jumat terbaru spesial akhir tahun 30 Desember 2022.

Teks khutbah Jumat terbaru spesial akhir tahun 30 Desember 2022 ini akan membahas mengenai, sombong adalah kegilaan yang Haq.

Teks khutbah Jumat spesial akhir tahun 30 Desember 2022 ini sangat pas di bawakan saat sholat Jumat.

Baca Juga: Begini Tips Investasi Paling Aman untuk Generasi Milenial, Catat!

Menurut Imam al-Gazali, sombong merupakan sifat seseorang yang memandang orang lain hina, hanya dia yang mulia dan mempunyai kebesaran.

Al-Quran surah Luqman ayat 18, Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Untuk itu, inNalar.com telah melansir dari laman tebuireng.com tentang teks khutbah Jumat mengenai sombong adalah kegilaan yang Haq.

Baca Juga: Hasil Akhir Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia Piala AFF 2022, Garuda Melumat Habis Lawannya Skor 7-0

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Baca Juga: Terungkap Siapa Pacar Song Joong Ki, Ini Profil dan Biodata Katy Louise Saunders: Aktris hingga Tutor Bahasa

Hadirin jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Diriwayatkan suatu hari baginda Nabi sedang berjalan-jalan, kemudian beliau mendapati beberapa orang berkerumun di satu tempat.

Melihat beberapa orang (sahabat) berkumpul di suatu tempat, maka baginda pun bertanya kepada mereka, “Ada apa? Kenapa kalian berkumpul di tempat ini?”

Sekelompok orang ini menjawab, “Ya Rasulullah, ada seorang gila yang sedang mengamuk.” Karena itulah, kami berkumpul di tempat ini.

Baca Juga: Timnas Indonesia Cukur Brunei Darussalam di Piala AFF 2022, Spasojevic Sukses Bungkam Kritik

Setelah mendengan jawaban dari para sahabat itu. Maka Nabi berkata kepada mereka, “Sungguh dia tidak lah gila, dia itu adalah mubtalaa (orang yang sedang ditimpa musibah). Tahukah kalian siapa orang gila yang sesungguhnya?” Para sahabat menjawab, “Kami tidak tahu Ya Rasul.”

“Ketahuilah orang gila yang sesungguhnya, adalah mereka yang berjalan di muka bumi ini dengan penuh kesombongan.

Yang memandang orang lain dengan pandangan merendahkan, yang membusungkan dada seraya memohon kepada Allah agar kelak memberikan surga kepadanya.

Padahal mereka senantiasa bermaksiat kepada-Nya. Orang yang berbuat buruk dan mengganggu kenyamanan orang lain. Orang yang kebaikannya tidak pernah diharapkan. Itulah al-majnun haqq al-majnun (orang gila yang sesungguhnya).”

Baca Juga: Hasil Skor Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia Piala AFF 2022: Tim Garuda Sukses Permalukan Tuan Rumah

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Mubtalaa (orang yang ditimpa musibah) sesungguhnya adalah penderita satu penyakit yang akalnya tidak dapat menangkap objek dengan benar.

Sehingga akalnya tidak menangkap sesuatu dengan baik dan benar, lalu menimbulkan kebingungan dan kekacauan pikiran.

Dan mubtalaa ini yakni mereka yang sering terlihat di jalan-jalan. Mereka berpakaian berantakan, tidak pakai baju, bicara sendiri. Orang seperti ini harus dibantu, diringankan bebannya.

Baca Juga: Tamat! Ini Link Nonton Anime Bleach Thousand Year Blood War episode 12 & 13 Gratis dan Jam Tayangnya

Sementara majnun adalah mereka yang akalnya masih waras. Akan tetapi akalnya dikuasai oleh nafsunya, sehingga akalnya menjadi kotor.

Dan yang menonjol adalah nafsunya. Ciri utama orang majnun yakni ada kesombongan bagi dirinya. Padahal Nabi sudah mengingatkan,

عن عبد الله بن مسعود: لا يدخلُ الجنَّةَ من كانَ في قلبِه مثقالُ ذرَّةٍ مِن كِبرِ ولا يدخلُ النَّارَ مَن كانَ في قلبِه مثقالُ ذرَّةٍ

“Tidak akan masuk Surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.”

Baca Juga: Nonton Live Streaming Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia Pertarungan Piala AFF 2022 Grup A

Sombong karena memiliki kekuasaan, jadilah dia orang yang gila jabatan. Tidak rida jika jabatan ini berpindah kepada orang lain, maka ia kerahkan keluarganya.

Mulai dari istrinya, anaknya, keponakannya, atau siapa pun yang memiliki kerabat dengan dirinya untuk bisa menguasai jabatan tersebut.

Padahal jabatan tersebut itu adalah amanah. Jika menyelewengkan jabatan, kelak pasti di hari kiamat berakhir dengan penyesalan.

Baginda Nabi mengingatkan,

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إنكم سَتَحْرِصُونَ على الإِمَارَة، وستكون نَدَامَةً يوم القيامة، فَنِعْمَ المُرْضِعَةُ وَبِئْسَتِ الفَاطِمَةُ

Baca Juga: Link Live Streaming Secara Gratis antara Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia di Piala AFF 2022

Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda,

“Sesungguhnya kalian akan berambisi untuk mendapatkan kekuasaan, padahal kekuasaan itu akan menjadi penyesalan pada hari Kiamat. Kekuasaan itu enak di awalnya (dunia) seperti bayi yang diberi asi ibunya, namun tidak bagus di akhirnya (akhirat) seperti bayi yang disapih.”

Ketika orang ini sudah gila harta, maka ia akan melakukan apa pun yang dia inginkan, tidak lagi berpikir mana halal mana haram. Yang penting apa yang diinginkan dapat diperoleh.

Maka Nabi mengingatkan lagi,

هَلَاكُ أُمَّتِيْ فِيْ شَيْئَيْنِ تَرْكِ العِلْمِ وَجَمْعِ المَالِ

“Kebinasaan umatku terletak pada dua hal, yaitu (1) meninggalkan ilmu, dan (2) menumpuk harta.”

Baca Juga: Sempat Tertunda, Game Lokal Alone: New Hope Kini Resmi Diluncurkan oleh Keris Games Studio

Kalau orang sudah meninggalkan ilmu jadilah kemudian orang yang bodoh. Terkadang juga orang bodoh itu berfatwa, celakanya lagi banyak orang bodoh lainnya yang mengikuti fatwanya.

Begitu pun orang yang menumpuk harta. Terkadang orang ini banyak harta, rumah, kendaraan, dan sebagainya.

Ia lupa ketika mati dirinya hanya membawa sehelai kain putih dan dipendam dalam tanah ukuran 2×1 meter. Itu saja yang dibawa.

Apalagi diikuti dengan sifat pelit. Sudah menumpuk harta, pelit lagi. Dan mereka inilah yang disebut al-majnun haqq al-majnun (orang yang benar-benar gila).

Baca Juga: Link Live Streaming Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia, Prediksi, Kabar Terbaru, dan Susunan Pemain

Hendaklah ciri-ciri tersebut jangan sampai ada pada diri kita. Hendaknya diri kita sebagai muslim menjalani kehidupan ini dengan tenang dan damai.

Bersikap santun dan sopan kepada orang lain. Tidak pula merendahkan, mudah emosi, atau marah.

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS. Al-Furqan: 63)

Baca Juga: 5 Cara Mencapai Resolusi 2023 Versi Raymond Chin, Nomor 4 Paling Penting tapi Sering Diabaikan!

Semoga kita bisa menjalani kehidupan ini denga tenang. Apabila ada titik kesombongan pada hati kita, segeralah bersihkan dengan sifat-sifat kerendahan hati.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Karena itu, sifat sombong tidak boleh di miliki semua umat manusia karena termasuk perbuatan yang tercela.

Baca Juga: Biografi dan Profil Singkat Ridwan Saidi, Budayawan Betawi yang Meninggal Dunia

***  

Rekomendasi