
inNalar.com – Selalu ada kisah menarik di pelosok daerah Indonesia. Berdirinya salah satu pondok pesantren di Kota Makassar sangat menarik untuk diulas.
Kota Makassar sering menjadi atensi publik karena tingginya angka kriminalitasnya. Salah satu daerah yang rawan akan konflik sosial dan kriminal adalah di kawasan Lorong.
Meskipun demikian, terdapat hal menarik dari fenomena tersebut. Di tengah kawasan yang rawan akan kriminalitas ternyata berdiri kokoh salah satu pondok pesantren.
Keunikan dari pesantren ini adalah karena tidak ada tanda-tanda berdirinya pondok pesantren ini. Sebab, lokasi ini berada di lorong kawasan padat penduduk.
Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar ini berada di Jalan Tinumbu, Lorong 149, No 6A, Makassar Sulawesi Selatan.
Sebab lokasinya di lorong, pesantren ini susah dijangkau sehingga hanya bisa diakses dengan berjalan kaki atau kendaraan roda dua.
Baca Juga: Pesantren di Hutan Angker Ponorogo ini Ternyata Gudangnya para Hafizh al-Qur’an
Hal menarik dari pesantren ini adalah lokasinya mendapat julukan “Texas” di Makassar. Mengapa demikian? Ternyata karena angka kriminalitas di lokasi tersebut cukup tinggi.
Bahkan sering terjadi adalah konflik kelompok. Di dekat pondok pesantren tersebut juga terdapat kawasan yang bernama kampun narkoba di Saripia.
Kendati demikian, pondok pesantren ini sangat terkenal dan memiliki banyak santri yang berasal dari luar kota.
Baca Juga: Ternyata Yogyakarta Jadi Pelopor Pesantren Perlindungan Transpuan
Sejarah Berdirinya
Ada hal menarik dari kisah berdirinya pondok pesantren ini, karena ternyata sang pendiri tidak berniat membangun pesantren.
Pesantren ini didirikan oleh salah satu tokoh agama tersohor di Makassar yaitu AG. KH Muh. Harisah pada 1986. Pada awalnya tokoh agama tersebut membentuk pengajiak kelompok kecil bagi anak-anak.
Tujuannya diadakan kegiatan tersebut adalah agar warga Tinumbu bisa belajar agama bersama-sama. Tidak disangka kegiatan tersebut mendapat antusiasme tinggi dari anak-anak dan warga sekitar.
Oleh karena itu, secara bertahap Pondok Pesantren An Nahdlah ini didirikan. Hingga saat ini sudah terdapat 5000 santri menjadi alumni dan pondok pesantren ini sudah terverifikasi di Kementerian Agama (Kemenag).
Pembelajaran di Pesantren
Menurut salah satu pimpinan pondok pesantren ini, Dr. Firdaus Muhammad, pembelajarannya lebih banyak difokuskan pada kitab kuning.
Tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi para santri juga dibekali ilmu bela diri seperti pencak silat dan karate sesuai sunnah nabi.
Pembelajaran di pondok pesantren yang lokasinya berada di lingkungan tinggi kriminalitas ternyata bisa melatih mental dan psikologi santri sejak dini.
Adanya pesantren ini juga bisa mencegah anak-anak di sekitar lokasi tersebut agar tidak terpengaruh lingkungan sekitar yang rawan kejahatan.
Jadi, itulah beberapa fakta menarik Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar yang didirikan di lorong rawan kriminalitas. ***