Resmi Telah Dibuka Kemenag! 59 Kampus di Indonesia Akan Mengikuti Pendaftaran SPAN PTKIN, Cek Kuotanya
inNalar.com – Kemenag telah membuka pendaftaran kepada siswa siswi MA sederajat di Indonesia untuk bisa masuk ke PTKIN bergengsi dibawah naungan Kementerian Agama.
Terdapat 59 kampus bergengsi yang bersedia untuk mengikuti pendaftaran SPAN PTKIN di tahun 2025 ini.
Kemenag sendiri akan membuka pendaftaran SPAN PTKIN dengan jumlah kuota yang terbatas di setiap tahunya.
Setiap tahun kuota yang disediakan oleh Kementerian Agama bervariasi dan tidak selalu sama dengan tahun berikutnya.
Siswa yang tidak diterima pada jalur nilai rapot ini tidak usah bersedih, kalian bisa kok daftar di jalur lain.
Jalur masuk perguruan tinggi atau kampus di Indonesia memiliki banyak cara diantara SPAN PTKIN, SNBT, UM-PTKIN, SNBP dan mandiri.
Bahkan beberapa kampus lain menyediakan ujian masuk tersendiri yang tidak melewati ke 5 jalur tersebut.
Setiap jalur yang telah disediakan oleh kementerian atau lembaga memiliki kualifikasi yang berbeda, mulai dari nilai rapot atau hanya menggunakan nilai tes tulis.
Kemenag membuat jalur pendaftaran SPAN PTKIN hanya dengan menggunakan nilai rapot saja, bukan dengan tes tulis.
Pada tahun 2025 ini, Kementerian Agama akan membuka pendaftaran jalur ini dengan kuota yang besar di PTKIN yang di bawah naungan mereka.
Terdapat 1.313 program studi yang tercatat di data base kemenag sebagai penerima jalur rapot ini.
Untuk daya tampung peserta calon mahasiswa hanya dibatasi sebsar 20 persen dari dari kuota yang penerimaan mahasiswa baru di Kampus Islam Negeri.
Melansir dari halaman resmi Kemenag, daya tampung yang disediakan pada tahun 2025 sebesar 66.796 mahasiswa.
Sampai sekarang sudah banyak madrasah atau sekolah yang mendaftarkan anak didik pilihan mereka di jalur SPAN PTKIN ini.
Data madrasah atau sekolah yang sudah masuk dan sedang dihimpun oleh panitia nasional sebanyak 11.822 instansi pendidikan.
Serta mereka sudah melakukan tahapan akhir yaitu tahapan finalisasi dokumen yang diperuntukkan untuk melanjutkan pendaftaran.
Ketua kelompok kerja (Pokja) Haris Setiaji mengatakan, Data yang panitia saat ini gunakan adalah data dari Pusdatin Kemendikbud.
Semua data yang masuk dan dihimpun berasalkan dari 2 sumber yaitu Dapodi dan Emis Kementerian Agama dari seluruh siswa siswi Indonesia.
Dengan kuota yang melimpah tersebut, siswa siswi dari MA sederajat di Indonesia dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi di jenjang sarjana.
Diharapkan pihak sekolah menengah atas tidak melakukan salah penginputan karena hal ini merupakan salah satu cara untuk memberikan pendidikan terbaik bagi putera puteri bangsa.***