Proyek Ruang Kreatif Senilai Rp6,1 Miliar di Mataram Ini Malah Kembalikan Dana Rp500 Juta ke Pemerintah Pusat, Kok Bisa?

inNalar.com – Beberapa bulan lalu, Pemerintah Kota Mataram memulai pengerjaan proyek ruang kreatif.

Setelah rampung, nantinya ruang kreatif ini di dikenal dengan nama Plaza Udayana.

Lokasi dari proyek ini berada di Taman Bumi Gora, Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, Mataram.

Baca Juga: Terancam Ditinggal Rusia, Nasib Megaproyek Kilang Minyak Rp238 Triliun di Tuban Jawa Timur Ini Bakal Kandas?

Pembangunan Ruang Kreatif ini dimulai pada bulan Agustus 2023 lalu.

Berdasarkan kontrak pengerjaan, proyek ini akan rampung dalam waktu 150 hari atau sekitar 5 bulan.

Meskipun begitu, proyek ini ditargetkan rampung lebih cepat yakni dengan waktu pengerjaan sekitar 4 bulan.

Baca Juga: IHSG Berhasil Sentuh Level Tertinggi dalam 1 Tahun Terakhir, Berada di Angka…

Proyek berupa gelanggang pertunjukan seni amfiteater ini akan dibangun di atas lahan 1.000 meter persegi.

Ruang Kreatif Plaza Udayana akan mengadopsi gelanggang pertunjukan di Ubud Bali.

Tentunya hal tersebut diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

Baca Juga: Stasiun MRT Mengalami Perubahan Nama Menjadi ‘Senayan Mastercard’, Nilai Hak Penamaannya Fantastis

Dengan rampungnya proyek ini nantinya, diharapkan bisa menambah geliat ekonomi masyarakat.

Selain itu, bisa juga menghidupkan kawasan Udayanan yang saat ini tampak mulai sepi.

Sebelumnya, rencana anggaran pembangunan ruang kreatif ini mencapai Rp14 miliar.

Baca Juga: Kontrak Brantas Abipraya Senilai Rp90,4 M, Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Food Estate Humbahas di Sumatera Utara dengan Bangun Fasilitas Ini!

Namun, setelah dilakukan rasionalisasi anggaran yang telah disepakati mencapai Rp6,1 miliar.

Pembiayaan pembangunannya berseumber dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf.

Namun, biaya bantuan tersebut ternyata lebih besar dari nilai kontrak dengan pemegang tender yakni sekitar Rp5,6 miliar.

Baca Juga: Gerus Anggaran hingga Rp22 Triliun, Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Ini Memiliki Kapasitas 120 Ribu Ton per Hari

Jadi, untuk ada efisiensi pemerintah Mataram mengembalikan dana Rp500 juta ke pemerintah pusat.***

Rekomendasi