

inNalar.com – Mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD semakin seru dipelajari dengan hadirnya Kurikulum Merdeka. Pasalnya, buku teks ini memberikan ruang kreativitas seluasnya untuk mengeksplorasi proses pembelajaran.
Pada halaman 6, siswa ditantang memahami konteks kosakata baru dalam kalimat. Pendekatan kontekstual ini memang penting, tapi bisa jadi membingungkan jika anak belum terbiasa membedakan makna kata dalam berbagai situasi.
Untuk itulah, inNalar.com menyajikan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 3 SD halaman 6 Kurikulum Merdeka sebagai panduan belajar yang mendukung. Bukan sekadar bocoran jawaban, artikel ini juga menyertakan pembahasan lengkap agar siswa memahami alasan di balik setiap jawaban.
Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Bahasa Indonesia Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka Bab 8 Halaman 204: Refleksi!
Seluruh jawaban yang tersaji telah ditinjau oleh Mohammad Khoirul S.Pd, guru Bahasa Indonesia bersertifikat resmi lulusan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Mohammad Khoirul telah mengajar selama lebih dari 8 tahun di SD Negeri dan aktif dalam pelatihan Kurikulum Merdeka tingkat daerah.
Khusus halaman 6, materi Bahasa Indonesia kelas 3 SD membahas tentang “Kosakata Baru”. Peserta didik akan belajar melengkapi kalimat dengan kosakata baru, sehingga bisa memahami penggunaan kata dengan benar baik dalam tulisan dan percakapan.
Bagi orang tua yang mendampingi anak belajar di rumah, kunci jawaban ini bisa menjadi referensi edukatif. Anda dapat menggunakannya sebagai bahan diskusi bersama anak, bukan sebagai contekan. Cara ini terbukti lebih efektif membangun pemahaman anak terhadap materi pelajaran.
Di sisi lain, bagi guru dan pendidik, kunci jawaban ini bisa menjadi bahan evaluasi atau perbandingan, terutama untuk melihat variasi pendekatan menjawab soal sesuai karakteristik siswa di kelas. Semua solusi kami susun berdasarkan pendekatan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan keterampilan dan coping skill siswa dalam menghadapi tantangan. Hal ini bisa dicapai dengan bimbingan di kelas mengenai keterampilan praktis, seperti komunikasi dan kemampuan beradaptasi.
Kami menyadari pentingnya akuntabilitas sumber. Oleh karena itu, seluruh materi dalam artikel ini merujuk pada buku resmi Bahasa Indonesia Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka, cetakan pertama 2022 yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbud Ristek ISBN 978-602-244-308-7.
Melalui artikel ini, kami ingin membangun budaya belajar yang sehat dimulai dari pemahaman bahwa belajar dari kesalahan adalah proses. Kunci jawaban ini bukan akhir dari proses belajar, tetapi awal dari pemahaman yang lebih dalam terhadap materi bahasa.
Setiap penjelasannya dibuat sesederhana mungkin, menggunakan bahasa yang sesuai dengan daya tangkap anak usia SD. Dengan begitu, anak tidak hanya tahu “jawaban benar”, tapi juga memahami mengapa itu benar.
Jadi, mari kita simak bersama kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 3 SD halaman 6 Kurikulum Merdeka, lengkap dengan pembahasannya. Panduan ini diharapkan bisa membantu proses belajar anak menjadi lebih lancar dan menyenangkan.
Berikut kunci jawaban dan pembahasannya untuk halaman 6 Buku Bahasa Indonesia kelas 3 SD Kurikulum Merdeka:
Kalimat Lengkap dengan Jawaban:
Adikku cemberut. Aku tahu, biasanya itu tanda dia akan menangis.
Aku mengambil ancang-ancang, kemudian melompat sambil bergaya.
Kuajak adikku memainkan permainan anak gorila.
Dia memeluk dan membelit kakiku sambil tertawa.
Pembahasan:
1. “Aku mengambil ancang-ancang, kemudian melompat sambil bergaya.”
Menurut KBBI, kosakata “Ancang-Ancang” berarti persiapan sebelum melakukan suatu gerakan atau tindakan.
Dalam kalimat tersebut, tokohnya hendak melompat sambil bergaya. Tentu saja, sebelum melompat, seseorang biasanya melakukan persiapan gerak tubuh, seperti menekuk lutut, mengayunkan tangan, atau menyiapkan posisi tubuh.
Maka, kata “ancang-ancang” sangat tepat digunakan karena menggambarkan tindakan mempersiapkan diri sebelum melompat.
2. “Dia memeluk dan membelit kakiku sambil tertawa.”
Membelit berarti melilit atau mengikat, biasanya dengan gerakan melingkar.
Kalimat ini menggambarkan tindakan anak kecil yang sedang bermain dan menunjukkan keakraban. Setelah diajak bermain, si adik memeluk dan melakukan gerakan yang melilit atau mengikat kaki kakaknya, yang dalam konteks ini cocok dengan kata “membelit”.
Kata ini memberi kesan lucu dan menggemaskan sesuai suasana bermain dalam cerita.
Kesimpulannya, ancang-ancang digunakan saat menggambarkan persiapan melakukan aksi fisik seperti melompat. Sedangkan membelit digunakan saat menggambarkan gerakan melilit atau mengikat bagian tubuh seperti kaki.
Kedua kata tersebut dipilih sesuai makna dan konteks kalimatnya, sehingga membentuk cerita yang logis dan imajinatif.