

inNalar.com – Tidak sering jadi sorotan soal harta, Sang Nyoman Sedana Arta justru muncul membawa kabar mengejutkan. Ia kini masuk jajaran sebagai salah satu bupati dengan kekayaan terbesar di Bali.
Sejak menjabat sebagai Bupati Bangli, namanya semakin ramai diperbincangkan. Bukan semata karena kepemimpinannya, melainkan lantaran kekayaan yang nilainya terbilang fantastis.
Menurut data dokumen resmi (LHKPN) 2024 mengungkapkan, total harta yang ia laporkan mencapai Rp 39,6 miliar.
Baca Juga: Miliki Harta 29,1 Miliar dan Wuling Air EV, Robby Hernawan Dijuluki Wali Kota Terkaya se-Jawa Tengah
Angka itu menempatkannya di barisan kepala daerah dengan catatan harta terbesar di Pulau Dewata.
Yang menarik, sebagian besar hartanya bukan berasal dari tanah atau bangunan, melainkan dari surat berharga.
Total nilainya mencapai Rp 25,8 miliar, atau sekitar dua pertiga dari keseluruhan kekayaannya.
Meski begitu, daftar aset properti Sang Nyoman tetap memikat perhatian. Nominalnya Rp 12,1 miliar yang tersebar di Bangli, Gianyar, Denpasar, hingga Jakarta Barat.
Di antaranya, sebidang tanah 1.260 meter persegi di Bangli dengan nilai Rp 2,39 miliar, lalu ada pula lahan 406 meter persegi di Denpasar senilai Rp 1,5 miliar yang mempertegas posisinya di antara pejabat kaya raya.
Dalam urusan transportasi, catatannya pun menarik.
Total kendaraan yang ia miliki mencapai Rp 1,15 miliar, dengan sorotan utama pada Range Rover Evoque 2019 seharga Rp 934 juta.
Selebihnya, hanya ada mobil dan motor sederhana seperti Toyota Fortuner 2013, Honda PCX, serta Honda Vario.
Namun di balik deretan aset besar, kas dan setara kas yang ia miliki terbilang kecil. Hanya Rp 340 juta, atau kurang dari satu persen dari total kekayaan.
Menariknya lagi, laporan ini memastikan Sang Nyoman tidak memiliki hutang sepeser pun. Kekayaannya tercatat bersih tanpa beban kewajiban finansial.
Potret ini memberi warna tersendiri di tengah sorotan publik atas gaya hidup pejabat daerah.
Alih-alih menumpuk aset konsumtif, Sang Nyoman lebih menempatkan kekayaannya pada investasi dan tanah strategis.
Kini, public pun tak luput dari spekulatifnya. Apakah profil sebagai salah satu bupati terkaya di Bali ini akan sejalan dengan kebijakan dan gaya kepemimpinannya ke depan?
Atau justru menimbulkan tantangan tersendiri dalam menjaga transparansi dan integritas di mata masyarakat?
Publik tentu berharap, kekayaan besar yang dimiliki Sang Nyoman Sedana Arta sejalan dengan kepemimpinan yang bersih dan berintegritas. Sebab status sebagai bupati terkaya membawa tanggung jawab moral yang begitu besar.***(Ahmad Nuryogi Ardiansyah)