

inNalar.com – Dampak pandemi covid-19 yang terjadi pada kurun waktu 2020-2022 lalu ternyata masih dirasakan hingga kini.
Sebuah situasi yang tak dapat dihindari pun terjadi di Provinsi Banten yang terkenal memiliki banyak kawasan industri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) yang diperbarui pada 6 Mei 2024 persentase pengangguran di Banten mencapai 7,02 persen dari seluruh Indonesia.
Jika dirinci lebih jauh, Kabupaten Tangerang menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran.
Disusul oleh Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.
Meski banyak memiliki kawasan industri seperti Krakatau Industrial Estate Cilegon, Kawasan Industri Pasar Kemis, Kawasan Industri PT.Nikomas Gemilang, namun perusahan tersebut tak banyak menyerap tenaga kerja.
Baca Juga: Saingan Baru Bandung! Kota Dekat Jakarta Ini Punya SDM Paling Maju di Jawa Barat: Bukan Depok
Sejauh ini hanya ada 2 sektor usaha yang mampu menyerap banyak tenaga kerja secara masal diantaranya industri pengolahan dan perdangan besar dan eceran, serta reparasi dan perawatan kendaraan bermotor.
Selain itu, banyak pabrik-pabrik besar yang terpaksa melakukan relokasi seperti ke Jawa Tengah dengan salah satu pertimbangannya adalah Upah Minimum Provinsi (UMP) yang lebih rendah.
Saat ini UMP d Provinsi Banten sendiri berada di angka Rp2.727.812 sedangkan di provinsi Jawa Tengah di angka Rp2.036.947.
Baca Juga: Depok Lewat! Kota Penghasil ‘Neng Geulis’ Ini Gudangnya Orang Cerdas di Jawa Barat, Daerahmu?
Akibatnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pun tak dapat dihindari sebagai dampak dari pemindahan pabrik tersebut.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi provinsi Banten yang tak terlalu kuat juga menjadi faktor penyokong tingginya angka penggangguran.
Hal ini bisa diakitkan dengan jumlah uang yang beredar dan juga daya beli masyarkat dalam suatu daerah.
Baca Juga: Bukan Jogja! Provinsi Ini Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Nusantara, Ternyata Karena Ada…
Angka pertumbuhan ekonomi provinsi Banten hanya 4,51 persen year-on-year (YoY) pada kuartal I 2024 jauh di bawah rata-rata nasional yaitu mencapai 5,11 persen.
Setelah Banten, Kepulauan Riau menduduki peringkat ke-2 sebagai provinsi yang memiliki tingkat pengganguran yang tinggi yaitu 6,94 persen.
Kemudian disusul oleh Jawa Barat dengan persentase 6,91 persen yang juga menjadi provinsi nomor 1 dengan pinjaman online terbanyak di Indonesia.
Baca Juga: Bikin Bangga! 9 Atlet Para Badminton Berhasil Sabet Medali di Ajang Paralimpiade Paris 2024
Menjadi pusat dan tujuan untuk mengadu nasib, ternyata tingkat pengangguran di DKI Jakarta cukup tinggi yaitumenempati urutan ke-4 dengan persentase 6,03 persen.
Bergeser jauh ke timur, provinsi Papua Barat Daya memiliki persentase tingkat pengangguran yang cukup tinggi yaitu 6,02 persen.
Tingginya angka pengangguran ini seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah daerah maupun pusat karena berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Identik Kasus Jessica Wongso, Inilah Gejala yang Dirasakan Orang saat Keracunan Sianida
Namun tentunya juga dibutuhkan campur tangan masyarakat juga dalam upaya pengentasan pengangguran di Indonesia ini.
Dengan begitu, angka pengangguran akan bisa ditekan dan perekonomian nasional akan perlahan bangkit.***