

inNalar.com – Kentang merupakan salah satu sumber karbohidrat yang cukup diminati masyarakat Indonesia.
Meski bukan menjadi makanan utama, kentang biasanya dimasukkan ke dalam berbagai masakan Nusantara.
Beberapa masakan nusantara yang terdapat kentang didalamnya adalah kentang balado, kering kentang, dan sebagainya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Tips Menyimpan Buah Strawberry agar Tahan Lama dan Anti Jamur
Di Indonesia sendiri, kentang masih dianggap sebagai sayuran yang kaya akan nutrisi.
Selain karbohidrat, kentang juga mengandung berbagai nutrisi yang menyehatkan seperti vitamin A, B kompleks, C, asam folat, dan sebagainya.
Di pasaran, kentang dipisah-pisahkan menurut ukurannya dan dinamakan kualitas A, B, C, dan D.
Kualitas A adalah yang terbaik dan abjad selanjutnya mengikuti kualitasnya.
Meski telah membeli kualitas terbaik, kalian juga harus mengamati bentuk dari sayuran ini.
Pasalnya, terdapat beberapa ciri dari sayuran ini yang menjadi pertanda untuk tidak dikonsumsi.
Bersumber dari akun tiktok Bumbu Mamah, akan dibahan mengenai beberapa ciri kentang yang tidak boleh dikonsumsi.
Pertama, jangan mengonsumsi kentang yang mulai bertunas di bagian atasnya.
Jika kalian menemukan kentang yang sudah bertunas, segeralah membuangnya karena tunas kentang akan menjadi racun ketika dimakan.
Kedua, jangan mengonsumsi kentang yang muncul bercak hijaunya.
Kemunculan bercak hijau tersebut disebabakan oleh Solanin racun utama yang dihasilkan sayuran ini karena proses penyimpanan yang lama dan bersuhu panas.
Ketiga, jangan mengonsumsi kentang yang terdapat busuk cincin.
Hal tersebut mengacu pada penyakit bakteri pada kentang yang sebaiknya tidak dikonsumsi.
Keempat, jangan mengonsumsi kentang yang ada warna hitam di bagian tengahnya karena mengandung racun.
Itulah beberapa ciri pada kentang yang sebaiknya tidak untuk dikonsumsi.***