

inNalar.com – Pembangunan Tol Payakumbuh – Pangkalan akan dilanjutkan oleh pemerintah setelah sebelumnya sempat tertunda selama empat tahun.
Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku kontraktor pelaksana pembangunan Jalan Tol Payakumbuh – Pangkalan, memastikan jika Proyek yang masuk kedalam PSN ini akan tetap berlanjut.
Namun, pembangunan Tol Payakumbuh – Pangkalan ini sempat terkendala kembali akibat mendapat penolakan dari masyarakat di Limapuluh Kota/Limo Nagari yang terdampak dalam rencana proyek pembangunan tol ini.
Baca Juga: Jadikan IKN Kalimantan Timur Sebagai Kota Spons, OIKN Libatkan Lembaga Riset Belanda Guna Kelola Air
Masyarakat Limapuluh Kota meminta agar terase yang melintasi kawasan kampung halaman mereka ini dialihkan ke tempat lain.
Menurut masyarakat setempat, adanya tanah ulayat yang telah ditempatinya tersebut telah diwariskan oleh suku dari berbagai Limapuluh Kota.
Jika harus berdampak pada pembangunan jalan tol, tanah ulayat adalah harta mereka yang tidak ternilai harganya.
Baca Juga: Simpang Siur Asal-usul Soeharto Bagian Abu-Abu hingga Dekat dengan Para Pengusaha Keturunan China
Masyarakat setempat juga menjadikan tanah ulayat ini sebagai sumber penghasilan dan kehidupan mereka, oleh sebab itulah tanah ulayat atau yang disebut tanah pusako tersebut wajib dijaga demi keberlangsungan generasi.
Dilansir inNalar.com dari laman situs limapuluhkotakab, Aduan dari protes terhadap pembangunan jalan tol tersebut pun dilakukan masyarakat melalui Komnas HAM.
Pemerintah daerah beserta Komnas HAM ini mengkhawatirkan jika pembangunan tol yang akan melewati sebanyak 556 kepala keluarga ini akan berdampak pada hilangnya budaya serta nilai adat yang terdapat dikawasan tersebut.
Sebelumnya proyek Tol Payakumbuh – Pangkalan ini akan melewati Limapuluh Kota yakni diantaranya Nagari gurun Lubuak batingkok Koto tanegashima langgang dan nagari taeh baruah.
Dalam hal ini JICA akhirnya memenuhi permintaan masyarakat tersebut untuk membatalkan pembangunan Tol Payakumbuh – Pangkalan melewati kawasan Limapuluh Kota
Sehingga nantinya Tol tersebut akan dialihkan terasi pembangunan ke lokasi lain, pengalihan terasi itu nantinya akan dipilih yang lebih baik dengan tidak mengganggu kehidupan sosial ekonomi maupun kultural masyarakat setempat.
Adanya keputusan dari JICA ini pun disambut dengan penuh suka cita oleh masyarakat setempat.***