Warga Gunungkidul Heboh! Goa Cantik Berusia Ribuan Tahun Ditemukan Saat Garap Proyek JJLS

inNalar.com – Warga Planjan, Saptosari, Gunungkidul, dikejutkan dengan fenomena alam berupa penemuan goa cantik pada proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Pembangunan infrastruktur Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) merupakan program pembangunan jalan nasional.

Pembangunan JJLS ini melewati 5 provinsi yang ada di Pulau Jawa yaitu Provinsi D.I.Yogyakarta, Provinsi, Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Lewati Medan Ekstrem Pegunungan Purbalingga, Ada Warung Tertinggi di Jawa Tengah: Buka 24 Jam!

Di D.I.Yogyakarta sendiri, JJLS melewati 3 (tiga) kabupaten yaitu Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunungkidul, dan Kabupaten Bantul.

Penemuan goa cantik ini terjadi pada Selasa malam, 15 Oktober 2024, sekitar pukul 21.30 WIB oleh pekerja proyek jalan nasional yang sedang bekerja.

Seorang ahli Karst UGM, Eko Haryono mengatakan bahwa penemuan goa bawah tanah ini adalah hal yang wajar karena Gunungkidul sendiri merupakan daerah dengan susunan karst.

Baca Juga: Serpihan Surga Maros Resmi Diakui UNESCO, Pegunungan Karst Terbesar di Dunia Ada di Sulawesi Selatan

Diperlukan adanya kajian terkait persebaran goa bawah tanah di Gunungkidul sehingga proyek JJLS nantinya harus menyesuaikan persebaran goa tersebut.

Saat ini Eko Haryono beserta tim masih menunggu arahan dari Pemerintah daerah dalam hal ini yaitu Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melakukan pengkajian.

Mereka akan melakukan pengkajian dan pemetaan goa sebelum nantinya kajian dan penelitian lanjutan dilakukan.

Baca Juga: Bikin Minder Negara Dunia, Inilah Jalan Tol yang Dibangun Pakai 10 Juta Batang Bambu: Lokasinya di Semarang

Pemetaan ini bertujuan untuk memastikan kedalaman dari goa tersebut, hingga melakukan pemetaan lorong-lorong yang ada dalam goa yang memiliki stalagmit dan stalaktit aktif itu.

“Tim kami akan melakukan pemetaan terkait ujung keberadaan goa guna mengetahui lorong-lorong yang ada di sekitar goa. Apakah hanya ada di satu ruangan saja atau justru terhubung dengan goa yang lain yang belum ditemukan, sehingga bisa direkomendasikan kedepan akan ditangani seperti apa (penanganan lebih lanjut terhadap goa tersebut),” kata Eko

Sebagai langkah awal, Beny Suharsono selaku Sekretaris Daerah (Sekda) DIY serta pemerintah DIY memutuskan untuk menutup goa cantik ini.

Baca Juga: Langka! Suku Tertua di Kalimantan Tengah Ini Punya Ritual Sakral Pelepas Gelar Janda Duda

“Gua yang baru saja ditemukan di Gunungkidul ini memiliki stalagmit dan stalagtit yang usianya diperkirakan telah mencapai ribuan tahun. Melihat kondisi yang ada, maka perlu penanganan yang hati-hati karena kita semua tidak tahu dengan pasti apa yang ada di dalam gua tersebut. Jika gua tersebut termasuk dalam cagar budaya, maka diperlukan kajian akademik secara lebih lanjut” terang Beny yang dilansir dari jogjaprov.go.id.

Eko Haryono juga menilai penutupan ini merupakan langkah yang tepat untuk melindungi berbagai stalagmit dan stalaktit sebagai ornamen cantik yang ada di dalam goa.

“Pasti pada awalnya, orang akan menganggap batu gemerlap itu sebagai batu mulia, padahal itu bukan termasuk batu mulia. Material stalaktit dan stalagmit ini juga mudah pecah dan mudah digores. Jadi tidak perlu diambil, baiknya sekadar dilihat saja,” tuturnya.

Baca Juga: Satu-Satunya di Indonesia! Warga Desa Unik di Kalimantan Timur Ini Hidupnya Gak Napak Tanah

Kecantikan goa ini juga diakui oleh warga Wajiran berusia 60 tahun yang melihat fenomena goa cantik ini.

“Setelah ditemukan goa itu, warga-warga sekitar termasuk saya, mencoba untuk masuk ke dalam. 3 menit kami berada di sana, luar biasa indah sekali, batuan di goa itu berwarna putih kekuningan seperti batu kristal. Jadi sewaktu saya bersama warga lainnya masuk ke sana seperti ada warna-warna yang gemerlapan,” ujar Wajiran saat diwawancarai.

Pemerintah D.I.Yogyakarta berharap masyarakat dapat bersabar dan memahami pentingnya penelitian goa ini sebagai upaya untuk melindungi, dan melestarikan alam yang ada di Gunungkidul.

Baca Juga: Terpencil di KM 0 RI, Pulau Terluar Sulawesi Utara Ini Pernah Jadi Rebutan Filipina-Malaysia

Selama penelitian goa indah ini berlangsung, proyek JJLS di Gunungkidul juga akan tetap berjalan, tetapi tentu dengan menghindari area ditemukannya goa tersebut.

“Masyarakat kami minta untuk sabar dan menunggu proses penelitian, akan dilakukan pengkajian apakah goa itu harus ditutup permanen, atau justru dikembangkan menjadi objek wisata Gunungkidul. Jadi sementara ini kamu akan menutup goa untuk pemanfaatan masyarakat, kemudian proyek tetap bisa berjalan lancar dengan cara menghindari sedikit area mulut gua,” jelas Beny.*** (Aliya Farras Prastina)

 

Rekomendasi