

inNalar.com – Ada hal mencengangkan dari sebuah desa unik yang terletak tidak jauh dari pusat Kota Jogja ini.
Desa unik yang berada di pelosok Gunung Kidul, Jogja ini diketahui hanya disinari matahari selama 6 jam dalam sehari.
Pada umumnya, sebuah wilayah akan mulai terang benderang di waktu paginya sekitar jam 7 pagi, sedangkan makin gelap jam 6 sore.
Baca Juga: Berusia 179 Tahun, Benteng Van Den Bosch Jadi Saksi Pertahanan Belanda Kuasai Kabupaten Ngawi
Berbeda halnya dengan desa unik yang terletak di pelosok Gunung Kidul ini, pagi harinya matahari baru akan tampak mulai jam 9 hingga 10 pagi.
Rupanya penyebab matahari terlambat terbit dan lebih cepat tenggelam di desa unik ini sangat berkaitan erat dengan asal-usul tanah yang dipijak.
Sebagai informasi terlebih dahulu, kampung ini dahulu merupakan aliran Sungai Bengawan Solo Purba.
Tahun demi tahun berlalu, alirannya semakin mengering dan membentuk sebuah cekungan lembah yang kering.
Seiring berjalannya waktu, cekungan yang bernama Lembah Sadeng ini kemudian mulai dijadikan tempat perladangan warga.
Itulah mengapa kini kita dapat melihat sebuah pemukiman desa unik Jogja yang hidup di tengah persis lembah purba.
Nama desa unik di Jogja ini adalah Wotawati. Lokasinya berada di tengah pedalaman Gunung Kidul, tepatnya 74 kilometer dari Jogja.
Fenomena alam yang sangat langka ini ternyata dipengaruhi oleh letak geografis daerah perkampungannya.
Jadi penyebab matahari cenderung terlambat untuk terbit dan lebih cepat tenggelam ialah karena lokasi desa unik Jogja ini ada di tengah cekungan lembah sungai purba.
Posisinya yang berada di bawah cekungan, membuat daratan tinggi perbukitan dengan bukit menjulangnya menutupi sinar matahari.
Tidak hanya saat matahari terbit, ketika waktu terbenamnya di sebelah barat pun juga demikian.
Pasalnya tebing tinggi mengapit Desa Wotawati dari kedua sisinya, baik dari sisi timur mau pun baratnya.
Para peneliti geologi hingga ekologi pun seketika terpikat dengan keunikan alam kampung tersebut.
Alamnya yang terlihat sampai sekarang pun masih asri dan membawa kesan menenangkan bagi siapa saja yang mengunjunginya.
tulah mengapa Pemerintah Jogja mulai mengkaji secara mendalam untuk memproyeksikan desa unik ini sebagai poros pariwisata baru Gunung Kidul.
Pihak Pariwisata DIY pun diketahui sempat menggelontorkan APBD 2023 untuk melakukan feasibilty study di desa tersebut.
Potensi alam melimpah dan adanya kesejarahan geologis yang memukau ini telah mendorong Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul melakukan kajian khusus.
Mulai dari seberapa banyak potensi alam, wisata, hingga potensi biaya investasi yang dibutuhkan.
Sampai dengan dampak sosial dan lingkungan yang bakal dihadapi bilamana desa unik ini dikembangkan menjadi kawasan wisata unik Jogja.
Sebagai informasi, Desa Wotawati berada di Kecamatan Girisobo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).***