Wacana Proyek Jembatan Tol Penghubung 2 Negara Senilai Rp300 Triliun di Riau, Cina Dikabarkan Siap Danai

inNalar.com – Riau merupakan salah satu provinsi yang secara administratif masuk ke dalam bagian dari Pulau Sumatera.

Provinsi Riau lokasinya juga terbilang dekat dengan negara tetangga yakni Malaysia.

Belakangan terdengar kabar soal wacana pembangunan jembatan tol di Provinsi Riau.

Baca Juga: Hidup Atas Air, Kampung Apung di Balikpapan Ini Dulu Sempat Alami Kebakaran Sebelum Disulap Jadi Wisata

Jembatan tol di provinsi Riau tersebut nantinya akan menghubungkan 2 negara.

2 negara yang nantinya akan dihubungkan melalui jembatan tol di Riau adalah antara Pulau Sumatera di Indonesia dengan Malaysia.

Uniknya, jembatan tol ini nantinya merupakan jembatan bawah laut dan pertama di Indonesia.

Baca Juga: Megaproyek Rp43,22 T, Pelabuhan di Subang Jawa Barat ini Didanai Jepang, Sudah Mulai Layani Ekspor Barang Ini

Rencana pembangunan jembatan tol bawah laut di Selat Malaka ini nantinya akan mempererat hubungan kedua negara.

Jembatan tol ini nantinya akan memiliki panjang total sekitar 127,93 Km.

Jembatan tol di Riau ini menghubungkan Telok Gong di Negara Malaka, semenanjung Malaysia ke Pulau Rupat dan Dunai di Riau.

Baca Juga: Hampir Mirip dengan Grand Canyon Amerika, Ngarai di Jawa Barat Ini Punya Hujan Abadi yang Tak Pernah Reda

Sebenarnya, rencana pembangunan jembatan tol di Selat Malaka ini telah direncanakan pada era kepresidenan Soeharto.

Ide awal dari pembangunan Jembatan Tol Selat Malaka ini digagas oleh mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohammad.

Saat itu, Mahathir Mohammad membahas jembatan tol tersebut bersama Presiden Soeharto pada tahun 1996.

Namun, rencana tersebut tenggelam seiring runtuhnya masa kepemiminan soeharto dan krisis moneter.

Kemudian, rencana pembangunan jembatan tol di Selat Malaka ini kembali mencuat pada era presiden SBY di mana ia menolak proposal jembatan tol di Selat Malaka oleh Malaysia.

Pada saat itu, presiden SBY menolak rencana jembatan tol di Riau ini karena ingin memprioritaskan pembangunan dalam negeri.

Namun, jembatan tol Selat Malaka ini sejauh ini masih sebatas wacana.

Belum dipastikan apakah jembatan ini akan terwujud segera atau tidak karena belum ada keputusan pasti dari pemerintah Indonesia mengenai pembangunan jembatan tol bawah laut di Selat Malaka.

Padahal, menurut kabar The Exim Bank of China telah siap untuk mendanai 85 persen dari biaya proyek dengan perkiraan total biaya Rp300 triliun.***

Rekomendasi