

inNalar.com – Wabah virus nipah dikabarkan pernah muncul di Kerala, India yang menyebabkan penutupan sementara seluruh beberapa lembaga pendidikan.
Bahkan, beberapa lembaga pendidikan juga sempat ditutup, khususnya di daerah Kozhikode.
Wabah virus nipah ini terindeksi di India sejak 2018 dan sudah menjadi wabah keempat di Kerala, India.
Baca Juga: Tak Punya Murid, Sekolah di Pedalaman Jawa Timur Ini Ditinggalkan Penduduknya Hingga Terbengkalai
Diduga, virus nipah ini telah menewaskan dua orang dan virus ini dapat menewaskan tiga dari empat orang yang terinfeksi.
Virus ini ditandai bisa berpotensi sebagai munculnya pandemi baru.
Terdapat laporan bahwa ada 1.080 orang dalam daftar orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Cuma Pakai 2 Bahan, Ini Trik Membersihkan Noda Membandel di Keramik Kamar Mandi, Dijamin Kinclong!
Ada 327 orang dari petugas kesehatan dan 29 orang yang melakukan kontak dari yang terinfeksi.
Lantas apa itu virus nipah yang digadang-gadang lebih berbahaya dari Covid-19. Simak penjelasannya di bawah.
Virus nipah (Niv) merupakan virus yang ditularkan melalui hewan ke manusia.
Penularan itu melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung terhadap ke manusia.
Dapat menyebabkan berbagai penyakit dari subklinis sampai pernapasan akut.
Wabah ini diduga pertama kali dikenali di peternakan babi di Malaysia pada tahun 1999 yang juga mempengaruhi Singapura.
Pada 2001 juga ditemukan di Bangladesh juga India dan menjadi wabah yang hampir terjadi tahunan.
Terjadinya wabah di Bangladesh dan India dalam konsumsi buah-buahan atau produknya.
Buah-buahan yang terkontaminasi dengan urin atau air liur dari hewan yang terinfeksi.
Dilansir inNalar.com dari WHO, virus ini mempunyai kasus kematian mencapai 40% sampai 75%.
Spesies kelelawar buah atau keluarga Pteropodidae yang merupakan reservoir alami.
Gejala dari virus ini mulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah dan sampai sakit tenggorokan.
Beberapa gejala tersebut juga bisa diikuti dengan pusing, kantuk atau kesadaran yang dapat berubah-ubah.
Ada baiknya melakukan pencegahan terhadap virus nipah ini yang dapat dilakukan.
Pencegahan itu dapat dilakukan dengan pembersihan dan melakukan desinfeksi terhadap peternakan-peternakan khususnya peternakan babi atau kelelawar.
Jika sudah ada tanda-tanda wabah maka hewan yang ada di peternakan tersebut harus segera di karantina.
Memusnahkan hewan yang sudah terinfeksi yang dilakukan secara ketat agar tidak adanya penularan terhadap manusia.
Wabah virus nipah ini sudah melibatkan hewat seperti babi dan kelelawar buah.
Tidak adanya vaksin untuk pencegahan terhadap manusia dan hanya ada satu cara yaitu meningkatkan kesadaran pada paparan virus ini.***