

inNalar.com – Kementerian Kesehatan RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dalam menyikapi wabah misterius di China.
Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menluar Kementerian Kesehatan menganjurkan kepada masyarakat agar tetap tenang.
Ia mengatakan bahwa wabah pneumonia mycoplasma yang saat ini tengah menggila di China sebenarnya prinsipnya sama seperti yang terjadi di masyarakat.
Yaitu disebabkan oleh adanya infeksi bakteri.
Adapun kebanyakan kasus ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Pneumoniae.
Wabah pneumonia ini sendiri bahkan telah merebak di China sejak bulan Mei 2023 lalu.
Kemudian akhir-akhir ini kasusnya melonjak begitu drastis.
Menurutnya, bakteri tersebut merupakan penyebab umum adanya infeksi pada pernapasan sebelum merebaknya Covid-19.
Bakteri ini diketahui memiliki masa inkubasi cukup panjang.
Tidak heran jika penyebarannya tidak secepat virus penyebab pandemi Covid.
Dengan begitu, dapat diketahui bahwa tingkat fatalitasnya tergolong rendah.
Melansir dari Antara, Kementerian Kesehatan RI saat ini telah melakukan beberapa upaya dalam mengatasi wabah ini di tanah air.
Yakni dengan mengeluarkan Surat Edaran No. PM.03.1/C/4732/2023.
Surat edaran tersebut berisi tentang Kewaspadaan terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
Kementerian Kesehatan juga mengimbau kepada rumah sakit, Dinas Kesehatan atau lainnya agar segera melapor apabila terdapat indikasi kasus pneumonia.
Pasalnya, Imran mengatakan bahwa upaya mitigasi ini tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja.
Baca Juga: PNS Kementerian PUPR Kegirangan! Menteri Basuki Ajukan Kenaikan Tunjangan Kinerja Hingga 100 Persen
Akan tetapi perlu dilakukan juga oleh seluruh masyarakat agar dapat mengendalikan wabah tersebut secara optimal.
Kementerian Kesehatan juga mengimbau agar masyarakat menerapkan hidup bersih dan sehat.
Ada baiknya menghindari keluar rumah saat anak mengalami gejala demam dan batuk.
Mencuci tangan memakai air mengalir, hingga memakai masker jika merasa tidak enak badan.
Usahakan untuk segera membawanya ke Puskesmas atau pusat kesehatan terdekat jika mengalami kesulitan dalam bernapas.***