Volodymyr Zelensky Sebut Militer Rusia Berhasil Merebut Sebuah Pulau dari Ukraina di Hari Pertama Invasi


inNalar.com
– Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, bahwa militer Rusia berhasil merebut sebuah pulau yang berada di wilayah Odessa pada hari pertama invasi militer.

Pulau yang diketahui berlokasi dekat dari Rumania atau sekitar empat kilometer dari daratan Ukraina itu sebelumnya menjadi pos jaga perbatasan.

Baca Juga: Polisi Rusia Tangkap 1.400 Pendemo yang Menolak Perang dengan Ukraina

Pada 24 Februari kemarin, Dinas Perbatasan Ukraina melaporkan tidak ada komunikasi dengan para tentara yang bertugas di pulau yang diketahui bernama Zmein.

Baca Juga: 9 Jet Tempur China Terlihat di Wilayah Udara Taiwan saat Invasi Rusia dan Ukraina Terjadi

Dilansir inNalar.com dari media nasional Ukraina, Presiden Zelensky mengatakan bahwa aktivitas di pulau tersebut sudah mati total. Beberapa laporan juga menyatakan beberapa orang sudah ditangkap militer Rusia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun inNalar.com, beberapa tahun lalu pulau tersebut menjadi sengketa wilayah antara Ukraina dan Rumania.

Seperti yang diberitakan inNalar.com sebelumnya, bahwa Presiden Vladimir Putin resmi mengizinkan militer Rusia invasi dengan skala penuh.

Baca Juga: Jet Tempur Rusia Berterbangan di Langit Ukraina, Volodymyr Zelensky Bentuk Koalisi Internasional

Kabar tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba melalui akun Twitter resminya.

“Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina,” kata Dmytro Kuleba.

“Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang. Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang,” sambungnya.

Baca Juga: Negaranya Diserang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia

Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya, yang merupakan presiden Dewan Keamanan saat ini juga mengakui bahwa invasi Rusia ke Ukraina Timur sedang berlangsung.

Vasily Nebenzya berdalih, operasi khusus ini untuk melindungi orang-orang yang selama delapan tahun sudah menderiata “genosida” dari rezim Ukraina.

Pihak Rusia mengatakan, invasi ke Ukraina dibenarkan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB (pasal itu memungkinkan individu atau kolektif pertahanan diri dalam menghadapi serangan bersenjata terhadap negara anggota PBB).

Baca Juga: Profil Vladimir Putin, Presiden Rusia yang Nekat Menginvasi Ukraina dengan Kekuatan Penuh

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menuntut pasukan Ukraina meletakkan senjata mereka, dan mengulangi posisinya bahwa setiap keanggotaan Ukraina di NATO tidak dapat diterima oleh Moskow.***

Rekomendasi