Viral di Tiktok! Seorang Mahasiswi di Kota Semarang Diduga Menjadi Korban Pelecehan Seksual Ketua Organisasi

inNalar.com – Dugaan pelecehan seksual di dunia pendidikan kembali terjadi di sebuah kampus di Semarang

Dugaan pelecehan seksual kali ini menimpa seorang mahasiswi di sebuah kampus negeri di Kota Semarang.

Dugaan pelecehan seksual mahasiswi tersebut terungkap setelah pemilik akun Tiktok @chocolamoh buka suara.

Baca Juga: Inilah Tempat Wisata Paling Angker, Dulu Populer Sekarang Terbengkalai Berada di Indonesia

Di dalam postingan yang sudah dikomentari lebih dari 1000 orang itu, pelecehan seksual mahasiswi terjadi di dalam organisasi kampusnya.

Bahkan @chocolamoh mencantumkan akun @bemkmunnes, @bp2munnes, dan @pesanunnes dalam video kronologis dugaan pelecehan seksual tersebut.

“Saya mau cerita kebusukan salah satu organisasi pecinta alam di kampus saya yang pernah saya ikuti. Organisasi yang selama ini menutup-nutupi kasus pelecehan seksual hanya demi menjaga reputasinya. Cerita ini akan dilampirkan beserta bukti-buktinya, jadi bukan fitnah sama sekali,” tulis @chocolamoh.

Baca Juga: Wow Proyek Sultan! Inilah Jalan Tol Yang Dilengkapi Terowongan Bukit Terpanjang di Indonesia

Pemilik akun mengaku tujuan membongkar dugaan pelecehan seksual tersebut karena sudah tidak tahan dengan perilaku pelaku yang tak kunjung dipecat.

“Saya speak up tentang ini karena sampai sekarang organisasi tersebut tidak kunjung mempublish press release terkait kasus ini, sekaligus mempublish surat pemecatan pelaku yang sudah kami (para korban) minta sejak lama,” tulis @chocolamoh.

Pemilik akun bahkan menampilkan bukti chat dengan ketua organisasi di kampusnya untuk meminta mempublikasikan kasus tersebut.

Baca Juga: AWAS! 3 Gunung di Indonesia Terkenal Paling Angker, Temistis Bukan di Jawa Barat dan Jawa Timur, Tapi…

@chocolamoh mengaku sudah menunggu dua tahun lamanya agar kasus dugaan pelecehan tersebut dipublikasikan.

Pihak korban mengaku sudah mengalami dugaan pelecehan seksual itu sejak 2021.

Saat itu, @chocolamoh sedang tidur di ruang sekretariat organisasi di kampusnya itu.

Kemudian korban mengaku merasakan ada yang meraba bagian tubuhnya.

Saat terbangun, korban melihat F yang diduga pelaku sedang melancarkan aksinya.

Seketika itu juga F hanya tersenyum kepada korban dan pergi. Bahkan korban tak berani teriak.

Setelah itu korban bercerita dengan temannya melalui chat Whatsapp karena tidak berani berbicara langsung.

Pada saat itu pelaku F menjabat sebagai seorang ketua organisasi mahasiswa.

Setelah kejadian, korban bersama temannya mendatangi seseorang yang menjabat sebagai dewan kehormatan organisasi mahasiswa tersebut.

Sayangnya pihak korban tidak mendapatkan respon yang baik dari dewan kehormatan.

Justru korban diminta untuk berhati-hati dan berjanji akan memberikan sanksi kepada pelaku F.

Bahkan korban diminta untuk bungkam dan dilarang bercerita dengan teman seangkatannya.

Sehingga kasus tersebut hanya diketahui oleh korban, teman korban, dan dewan kehormatan.

Parahnya, ada korban lain yang mengalami kejadian serupa namun disuruh untuk bungkam.

Kejadiannya pun sama di ruang sekretariat organisasi mahasiswa.

Korban menyayangkan sikap pengurus organisasi mahasiswa yang membiarkan kasus tersebut cenderung ditutup-tutupi.

Pihak korban sempat cuek dengan kasus tersebut karena orang-orang sekitarnya pun tidak ada yang peduli.

Namun beberapa kali korban juga mengungkapkan sosok pelaku karena merasa tidak adil.

Kemudian pada tahun 2022, pelaku yang semula ketua organisasi mahasiswa pindah jabatan menjadi dewan kehormatan.

Korban menyayangkan sikap pengurus organisasi mahasiswa yang tidak memecat pelaku, malah justru diangkat menjadi dewan kehormatan.

Karena korban melaporkan kejadian tersebut kepada senior, akhirnya beberapa bulan kemudian pelaku dipecat.

Pada 15 Mei 2022 pelaku membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada para korban pelecehan seksual.

“Ayo dong, ngapusin komen-komen di IG aja bisa. Masa publish press release dan permintaan maaf aja ga bisa? @mahapala.unnes,” tulis @chocolamoh.***(Faisal)

Rekomendasi