Viral! Banyak Pengendara Motor Terpeleset di Simpang Jalan Sudirman, Ini Tanggapan Wali Kota Medan Bobby Nasution
inNalar.com – Viral beredar di media sosial sebuah video yang menampilkan banyak pengendara motor yang terpeleset di Simpang Jalan Sudirman, Medan.
Licinnya jalan di Simpang Jalan Sudirman tersebut diduga karena jalan yang dibuat dari keramik.
Dalam video tersebut tampak jalanan yang memang seperti keramik yang memiliki corak yang berbeda dari jalanan aspal biasanya.
Diketahui dari video tersebut sekitar belasan motor yang terpeleset di jalan Simpang Jalan Sudirman karena kondisi jalan yang licin.
Meskipun begitu, pengendara mobil tidak terdampak dari adanya jalanan yang diduga dikeramik tersebut.
Jalanan di Simpang Jalan Sudirman yang menelan banyak korban pengendara motor terpeleset itu mendapat kritikan pedas dari warganet.
Video pengendara motor terpeleset di jalan Simpang Jalan Sudirman tersebut diunggah oleh akun Instagram @memomedsos.
Postingan tersebut mendapat banyak reaksi dari warganet yang mengkritik kebijakan pemasangan keramik pada jalan tersebut.
“Yang ber ide untuk buat jalan keramik, dipikirannya apa ya?,” tulis komentar akun @aditme********.
Baca Juga: Mengintip Desain Monumen Reog Ponorogo yang Telan Anggaran Rp90 Miliar, Bertema Taman Ragam Selaras
“Aneh-aneh aja jalan di keramik, pinter kali PUPR nya,” tulis komentar @pakd******.
Mengenai video tersebut yang tengah viral, Wali Kota Medan, Bobby Nasution pun memberikan tanggapan dan klarifikasi.
Video tanggapan Wali Kota Medan Bobby Nasution diunggah di akun Instagram @kuyinfo.
Bobby Nasution mengatakan bahwa jalanan tersebut memang sedang licin dan belum rampung dikerjakan.
Bobby juga menambahkan bahwa jalanan tersebut menggunakan keramik seperti yang viral diberitakan itu salah.
Wali Kota Medan tersebut menegaskan bahwa jalanan tersebut tidak menggunakan keramik, tetapi beton.
Ia pun mengaku telah mengecek jalanan tersebut dan mengakui terdapat miss komunikasi antara Polres, Dishub, dan SDABMBK dimana terdapat uji coba yang seharusnya dilakukan oleh internal, bukan untuk masyarakat umum. ***
Rekomendasi
