

inNalar.com – Ustadz Abdul Somad atau yang sering disapa UAS mengungkapkan bacaan doa ziarah kubur sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Suasana menjelang Ramadhan 2022 terasa syahdu, yang mana membuat teringat kembali akan orang-orang yang dicintai.
Seperti biasa sebelum bulan mulia itu, banyak orang melakukan ziarah kubur keluarga atau kerabat yang telah meninggal.
Ustadz Abdul Somad mengingatkan agar mengerjakan amal yang satu ini dengan benar, menghindari kesalahan yang berakibat fatal.
Dikutip inNalar.com dari artikel Desk Jabar berjudul “Tata Cara Ziarah Kubur Sesuai Sunnah, Lengkap dengan Doa Ziarah Panduan Ustadz Abdul Somad” pada Rabu, 30 Maret 2022 bacaan doa ziarah kubur diawali salam.
“Assalamu’alaikum ahlad-diyaar minal mu’miniina wal muslimiin. Wa inna insyaa alloohu bikum laahiquun. Nasalullooha lanaa walakumul ‘aafiyah.”’
Artinya : “Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian.”
Setelah mengucapkan salam bacalah istigfar sebanyak 7 kali.
Selanjutnya saat melakukan ziarah kubur disunnahkan membuka sandal. Tapi jika keadaan becek, banyak duri, kotor, boleh pakai sandal.
Ustadz Abdul Somad lantas menjelaskan bahwa saat melakukan ziarah kubur hendaklah membacakan surat Al Ikhlas 11 kali, Al Falaq 1 kali, An Nas 1 kali, Al Fatihah 1 kali, ayat Kursi 1 kali.
“Jika tak bisa membaca Al Ikhlas 11 kali maka baca 3 kali, karena satu kali membaca surah Al Ikhlas sama dengan sepertiga Al Quran, jika dibaca 3 kali maka sama dengan khatam Quran,” kata Ustadz Abdul Somad.
“Jika tidak bisa membaca surah Al Ikhlas maka baca surah Al Fatihah,” sambungnya.
Setelah itu berdoa, agar pahala bacaan yang kita baca kepada almarhum atau almarhumah disampaikan.
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.
Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
Artinya: Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.
Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.
Jika tidak hapal doa ziarah kubur, maka diperbolehkan untuk berdoa menggunakan bahasa Indonesia, doakanlah agar almarhum/almarhumah dilapangkan kuburnya, dijauhkan dari azab kubur, serta diselamatkan dari fitnah.
Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menuturkan bahwa ziarah kubur itu makin sering dilakukan makin bagus.
“Tujuan ziarah kubur itu 3, yang pertama meneteskan air mata, ingat mati, melembutkan hati,” kata Ustadz Abdul Somad.*** (Putri Mukaramah/Desk Jabar)