

inNalar.com – Bagaimana jadinya jika suatu wilayah tidak ada polisi ataupun pejabat pemerintah yang mengatur kehidupan sosial dan politik?
Bagi sebagian wilayah tentunya hal itu merupakan suatu yang penting dalam suatu negara. Tetapi, tidak berlaku bagi kota kecil yang berada di belahan barat wilayah Meksiko ini.
Ketika kejahatan semakin merajalela, banyaknya kartel narkoba, pejabat terus menerus melakukan tindak korupsi, dan polisi tidak lagi dianggap berguna untuk menjalankan perannya.
Baca Juga: Aturan Baru Mendikdasmen, Sekolah dan Siswa Wajib Terapkan Program Ini Mulai Desember 2024
Satu-satunya jalan yang dilakukan adalah dengan mengusir mereka yang bertindak semena-mena tanpa memikirkan masyarakatnya. Hal inilah yang dilakukan penduduk wilayah Meksiko ini.
Cheran merupakan kota tanpa negara yang menjalankan kehidupan sosial dan politik secara otonom tanpa campur tangan pemerintah.
Kota itu terletak di Michoacan, Meksiko dan penduduknya hidup bahagia usai kalahkan kejahatan.
Baca Juga: Dengan BRImo, Investasi Syariah Sukuk Tabungan ST013 di BRI Kian Mudah dan Aman
Hal itu mengacu pada landscape sebagian wilayah yang tidak bersahabat berupa puncak dan jurang tidak beraturan.
Kota kecil itu terkenal dengan tingakt kekacauannya, mulai dari kartel narkoba, kasus illegal logging, polisi korup, dan banyaknya politisi yang terlibat suap.
Kondisi tempat itu sangat buruk dan belasan ribu peduduknya telah muak dengan pemerintah setempat.
Baca Juga: Uni Emirat Arab Luncurkan Proyek Ambisius Menarik Gunung Es dari Antartika untuk Atasi Krisis Air
Tahun 2011, masyarakat tidak lagi ditanggapi dan pemerintah maupun polisi justru melindungi kartel sambil menikmati uang suap.
Kemarahan warga pun tidak terbendung lagi. Puncaknya para penduduknya melakukan perlawanan besar-besaran hingga akhirnya berhasil mengusir para kartel narkoba, politisi, hingga polisi pada saat bersamaan.
Hingga akhirnya kota ini berdiri sendiri tanpa politisi dan tanpa negara yang mengatur pemerintahanya.
Baca Juga: Hanya Ada di Italia, Ini Kota Tanpa Mobil dan Motor dan Jadi Tempat Paling Romantis
Peristiwa yang terjadi juga membuat kota itu dijuluki sebagai kota yang mengalahkan kejahatan.
Cheran memiliki sejarah yang menarik, tempat itu dihuni oleh penduduk asli orang Purepecha yang telah tinggal sejak zaman pra kolombus.
Selama decade terakhir Cheran menghadapi masalah serius terkait penebangan hutan ilegal oleh sindikat kriminal yang kuat.
Pohon-pohon databank secara besar-besaran meninggalkan tanah yang gersang dan memusnahkan habitat alami bagi flora dan fauna asli.
Selain itu, kegiatan ilegal tersebut mengakibatkan konflik sosial dan ketegangan diantara warga setempat.
Dahulunya kota dengan jumlah penduduk 16.243 ini juga dikuasai oleh kelompok-kelompok kartel narkoba yang tak segan melakukan kekerasan bahkan mencabut nyawa orang dalam menjalankan aksinya.
Selama bertahun-tahun kota itu mendapat berita pembunuhan dan penculikan hamper setiap hari yang dilakukan oleh orang-orang bertopeng dengan memeras usaha-usaha kecil.
Di sisi lain, kegiatan ekonomi utama kota ini adalah di sektor pertanian, peternakan, dan perdagangan.
Diketahui, sebagian dana kota itu masih mengalir dari negara bagian dan pemerintah federal. Meski menurut informasi terkini, tata kelola daerahnya berdiri tanpa campur tangan negara.
Larangan atas partai politik di Cheran juga sudah disahkan oleh pengadilan negara sehingga masyarakat boleh tidak berpartisipasi dalam pemilu lokal.
Kota itu berhak mengatur wilayahnya sendiri tanpa adanya campur tangan pemerintah pusat.
Singkatnya wilayah ini adalah sebuah contoh nyata dari kekuatan masyarakat yang bergerak bersama untuk memperjuangkan keadilan dan lingkungan yang berkelanjutan.
Kini kota itu telah mejadi sorotan global karena perlawanan warganya terhadap kegiatan ilegal penambangan hutan dan tindak korupsi di wilayah mereka.
Cheran merupakan potret nyata dari kekuatan kolektif masyarakat untuk melawan ketidakadilan dan melindungi lingkungan mereka.
Perjuangan tersebut memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kontribusi aktif warga dalam membentuk masa depan yang lebih baik.*** (Ummi Hasanah)