Usai Alot Harga, Divestasi Saham Vale Canada dan Sumitomo Berpindah ke RI 14 Persen, Kepemilikan Dominan Vale Indonesia (INCO) Berbalik?

inNalar.com – Dalam rangka memperpanjang kontrak karya PT Vale Indonesia, perseroan diwajibkan melakukan divestasi saham asing hingga 51 persen secara bertahap.

Sebagaimana diketahui bahwa pemilik kode emiten INCO ini perlu memperpanjang masa konsesinya yang akan habis pada 28 Desember 2025.

Sementara, UU Minerba Nomor 3 Tahun 2020 memberi amanat khusus kepada setiap badan usaha yang sebagian sahamnya dimiliki asing.

Baca Juga: Capai 4.000 Ton, Bangka Belitung Sukses Tingkatkan Ekspor ‘Muntok White Pepper’ di 2023, Lada Putih yang Paling Diburu Pasar Dunia?

Dalam Pasal 112 dari undang-undang itu disebutkan bahwa para pemegang IUP dan IUPK yang sebagian sahamnya dimiliki asing wajib melakukan divestasi.

Besaran pelepasan sahamnya mencapai 51 persen yang dilakukan secara berjenjang kepada pemerintah atau pun pihak BUMN.

Dalam konteks pelepasan saham Vale Indonesia ini, rencananya calon pembeli saham tersebut adalah holding BUMN tambang MIND ID.

Baca Juga: RI Kebut Hilirisasi Tambang, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Dominasi TKA di Proyek Ini Hanya 15 Persen Saja, Benarkah?

Adapun besaran divestasi saham yang akan diberlakukan sebesar 14 persen yang bersumber dari dua pemilik asing.

Kedua perusahaan yang melepas sahamnya dari INCO ini adalah Vale Canada Ltd dan Sumitomo Metal Mining Co, Ltd.

Sebelum transaksi terjadi, perlu diketahui bahwa Vale Canada Ltd mendominasi kepemilikan saham sebesar 43,79 persen.

Baca Juga: Duet Inalum-Antam di Proyek Bauksit, Smelter Alumina di Mempawah Kalimantan Barat Ini Diramal Hematkan Devisa hingga USD 200 Juta, Progresnya…

Selanjutnya, Sumitomo Metal Mining Co, Ltd memegang porsi sebesar 15,03 persen.

Sementara Pemerintah RI melalui holding tambang BUMN, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menggenggam saham sebesar 20 persen.

Alhasil dengan adanya pengurangan saham asing dalam kepemilikan INCO, BUMN pertambangan MIND ID bakal berbalik menjadi pemilik dominan perusahaan tersebut.

Baca Juga: Inter Milan Pusing Tujuh Keliling, Agen Lautaro Martinez Beri ‘Tamparan Keras’ di Bursa Transfer Kali Ini

Sehingga besaran porsi kepemilikan saham RI dalam salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia ini sebesar 34 persen.

Perjalanan deal harga divestasi antara MIND ID dan PT Vale Indonesia cukup panjang.

Pasalnya yang mulanya ditarget Kementerian ESDM bakal rampung kepengurusannya pada Juli 2023 lalu.

Baca Juga: Telan Cuan Rp1,6 Triliun, Bendungan Baru di Sulawesi Selatan Ini Digadang-gadang Bisa Layani Irigasi Seluas 6.188 Ha

Tersendatnya progres perampungan dikarenakan karena harga saham yang dipatok perusahaan masih terlalu tinggi.

Namun Menteri BUMN Erick Thohir memastikan bahwa negosiasi akan terus dilakukan sampai harga deal bagi kedua belah pihak.

Sebagai informasi tambahan, INCO berhasil menumbuhkan pendapatan perusahaan pada kuartal III tahun 2023.

Baca Juga: Habiskan Dana Senilai Rp60 Miliar, Pabrik Baru PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk di Surabaya Ini Belum Beroperasi Meski Telah Rampung

Tercatat cuan yang berhasil diraih sepanjang sembilan bulan terakhir tahun lalu mencapai USD 937 juta.

Adapun torehan laba bersih perusahaan pun juga tampak melonjak signifikan dari yang semula USD168 juta.

Per September 2023, PT Vale Indonesia berhasil menaikkan profit bersih hingga USD 221 juta.***

Rekomendasi