

inNalar.com – Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa di Probolinggo-Banyuwangi terus digarap hingga saat ini.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga masih terus melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa.
Melansir dari laman Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPJT PUPR), jalan Trans Jawa di Probolinggo-Banyuwangi sangat diharapkan keberadaanya.
Setelah Jalan Tol Trans Jawa telah beroperasi dari Merak hingga Probolinggo sepanjang 1.056,38 km.
Pembangunan Probolinggo- Banyuwangi ini, diharapkan dapat memperlancar pendistribusian barang, jasa, serta meningkatkan roda penggerak perekonomian bagi masyarakat Pulau Jawa.
Progres konstruksi ini masih terus berjalan hingga kini, setelah peletakan batu pertama tahap 1 pada Senin 6 Februari 2023.
Update terbaru jalan tol Trans Jawa dari Kementerian PUPR pada bulan Oktober ini, sudah berada di tahap pembebasan lahan beberapa daerah, yakni sebagai berikut:
Seksi 1: Daerah Gending-Kraksaan dengan panjang 12,88 km, progres pembebasan tanahnya mencapai 94,2%.
Seksi 2: Daerah Kraksaan-Paiton dengan panjang 11,20 km, progres pembebasan tanah mencapai 90,9%.
Seksi 3: Daerah Paiton-Banyuglugur dengan panjang 9,40 km, dan progres pembebasan tanah mencapai 93,8%.
Seksi 3: Daerah Banyuglugur- Besuki dengan panjang 16,20 km, dan progres pembebasan tanah 87,3%.
Sedangkan Seksi 4 hingga 7 masih belum sampai pada tahap pembebasan lahan, yang akan meliputi daerah:
Seksi 4: Daerah Besuki-Situbondo dengan panjang 43,30 km.
Seksi 5: Daerah Situbondo- Asembagus dengan panjang 16,76.
Seksi 6: Daerah Asembagus-Bajulmati dengan panjang 37,45 km.
Seksi 7: Bajulmati-Banyuwangi/Ketapang dengan panjang 29,21 km.
Adapun beberapa medan berat yang nanti akan dilalui pembangunan jalan tol dengan total panjang 175,40 km ini, meliputi beberapa tempat.
Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ini akan melewati kaki gunung Argopuro yang berada di samping kompleks PLTU Paiton.
Serta terdapat hutan lebat dan perbukitan yang curam, sehingga penggunaan dinamit tidak disarankan untuk pembangunan ini, karena keberadaanya dekat dengan PLTU.
Selain itu, Gunung Ringgit di kawasan pasir putih Situbondo, dan beberapa hutan lebat di taman Baluran, juga menjadi isu sulitnya membangun jalan tol di kawasan tersebut. Pasalnya, daerah tersebut melewati pusat latihan tempur 5 Marinir Baluran.
Kaki gunung Ijen, yang berada sekitar 500 meter di Barat jalan Nasional juga dapat menjadi medan berat pembangunan Tol Trans Jawa ini.***