

InNalar.com – Perang antara Israel dan Palestina terus berlangsung hingga kini, dan membuat jumlah korban terus meningkat.
Korban tewas dan luka-luka di Gaza terus bertambah. Jumlah korban tewas mencapai 1.200 orang dan 5.600 mengalami luka-luka.
Selain itu, jumlah penduduk Gaza yang mengungsai karena perang ini mencapai 340.000 dari 2,3 juta orang.
Baca Juga: Hamas Ketar-ketir, Israel Panggil 360 Ribu Tentara Tambahan untuk Perang di Palestina, Kok Bisa?
Sementara itu, sebesar 65 persen penduduk Gaza sudah berada di tempat pengungsian.
Meski demikian, akibat blokade total Israel di Jalur Gaza dan serangan terus menerus.
Membuat listrik akhirnya terputus karena kehabisan bahan bakar.
Bahkan, akibat listrik terputus. Air tidak bisa dipompa ke rumah-rumah.
Ironisnya, rumah sakit dan fasilitas medis di Gaza yang menggunakan generator, juga diperkirakan akan kehabisan listrik dalam beberapa waktu kedepan.
Serangan cepat dari Israel ini sendiri bentuk pembalasan atas tindakan Hamas yang menyerang akhir pekan lalu.
Israel juga kembali melakukan serangan besar pada Kamis pukul 4.30 waktu setempat.
Serangan tersebut merupakan suatu kehancuran baru bagi warga Gaza.
Jalan dan seluruh bangunan mengalami kerusakan, bahkan hancur.
Di sisi lain, suara ledakan dari bom. Juga membuat anak-anak yang berlindung di sekolah PBB ketakutan.
Orang-orang ketakutan, dan memilih duduk di luar bangunan.
Berharap jika terjadi ledakan, mereka tidak akan tertimpa bangunan-bangunan tersebut.
Baru-baru ini, sebelum serangan besar terjadi. Israel sudah pemerintahan persatuan.
Bertujuan untuk fokus perang melawan Hamas, dengan mengesampingkan perpecahan politik.***