

inNalar.com – Tahukah negeri kita memiliki satu kampung di wilayah Gorontalo yang kehidupannya sangat unik?
Disebut kampung unik sebab kita tidak akan melihat kendaraan motor apalagi mobil di pucuk barat Gorontalo ini.
Namun bukan berarti kita akan melihat taksi terbang di Kampung unik ini ya. Ada sebab keunikan lainnya.
Baca Juga: Dana Desa 2024 Kabupaten Jember Cair Rp 319 Miliar, Kecamatan Kalisat Dapat Jatah Fantastis!
Para penghuni desa yang satu ini jarang sekali menyentuh tanah, kok bisa?
Tentu bisa! Pasalnya, penduduk desa setempat tidak hidup di atas daratan. Apakah kalian mulai merasa bingung?
Para penghuni kampung uniknya Gorontalo ini disebut jarang beraktivitas di atas daratan sebab mereka hidupnya terapung.
Terapungnya bukan sekadar di atas danau atau pun sungai lho, mereka hidup menetap di atas lautan.
Untuk mengakses desa tersebut haruslah menaiki kapal tradisional. Apabila kalian penasaran menyewa perahu warga lokal bisa jadi ide yang bagus.
Ketika kalian bertandang ke desa terapung ini, akan banyak terlihat pasak tiang menancap di bawah fondasi rumah warga desanya.
Baca Juga: Lumajang Cair Rp 215 Miliar, Tempeh Dapat Jatah Dana Desa Paling Banyak Tahun 2024
Tentu saja, karena seluruh fasilitas umum hingga rumah di kampung paling nyentrik di Gorontalo ini dibangun di atas lautan.
Inilah kehidupan masyarakat Suku Bajo yang hidup terapung di atas laut Sulawesi.
Konon, pendahulu mereka adalah manusia laut bernama Sengkang yang digambarkan sebagai sosok pria bisu yang cukup introvert.
Baca Juga: Jumlah Dana Desa 2024 Kabupaten Malang Capai Rp 457 Miliar, Awasi Biar Nggak Dikorupsi!
Kisah sosok Sengkang melegenda di kalangan penghuni kampung terapung Gorontalo ini.
Meski notabene mereka hidup di tengah kerasnya kehidupan laut, penduduk Kampung Torosiaje sangatlah ramah.
Kini, desa tersebut sudah membuka pintu wisata bagi turis yang sangat penasaran dengan kehidupan unik mereka.
“Wisatawan dapat berkunjung ke Torosiaje menggunakan Transportasi tradisional,” dikutip dari Kemenparekraf.
Bangunan rumah di kampung terapung Gorontalo ini seluruhnya terbuat dari kayu bersusun.
Tidak jarang celah antar kayu membuat kita bisa mengintip jernihnya laut berwarna turkois yang auto bikin mata segar.
Baca Juga: Dana Desa 2024 Kabupaten Kediri: Alokasi Rp 375 Miliar, Kecamatan Purwoasri Cuan Besar!
Kita dapat mengintip bintang laut hingga bulu babi yang berada di bawah lautnya.
Pemandangan kelas terapungnya saja menjuntai panorama eksotis khas laut Sulawesi.
Jika kita berkeliling di kampung unik ini, kita akan melihat beberapa rumah memiliki keramba di bawah rumah mereka.
Tidak perlu khawatir nyasar, karena jalanan di desa ini berupa lorong yang pastinya nggak akan membuat kalian kemana-mana kok.
Kelebihannya ketika kamu berwisata di sana adalah kita akan belajar dari para penduduk Suku Bajo untuk membiasakan diri berjalan kaki.
Kampung terapung di Gorontalo ini istimewanya memiliki sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
Cukup lengkap bukan untuk bisa hidup di desa yang satu ini?***