Unik! Masa Lalu Suku di Sulbar Ini Kental dengan Laut Termasuk Penguasa Segitiga Emas Sulawesi, Ada yang Tahu?


inNalar.com –
Sulawesi Barat (Sulbar) terletak strategis di posisi silang segitiga emas Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Selain itu Sulbar lewat pantai barat yang berjarak 445 Km dekat dengan Makassar dan berjarak sejauh 447 Km dari Palu dan Selat Makassar.

Dengan kondisi topografi yang strategis dengan perairan tersebut memungkinkan kehidupan masyarakatnya lebih banyak memanfaatkan jalur laut, hal ini sudah berlangsung lama sejak dahulu salah satunya keberadaan Suku Mandar.

Baca Juga: Suku Vadoma di Zimbabwe Punya Jejak Kaki Mirip dengan Burung Unta, Begini Kisah dan Faktanya

Sedari dulu mereka punya kebudayaan maritim yang patut diacungi jempol.

Hampir sama dengan suku laut yang dikenal hidup dengan laut seperti suku Bajo, suku Buton, suku Bugis, dan Suku Makassar.

Dikutip inNalar.com dari Jurnal Krinok dengan judul Suku Mandar: Mengenal Kebudayaan Maritim dari Provinsi Sulawesi Barat yang ditulis Irma dkk. tahun 2023 menyatakan bahwa suku ini diduga sudah ada sejak abad ke-16.

Suku Mandar dikisahkan berasal dari tujuh kerajaan kecil pada abad ke-16 yang telah berbentuk menjadi sebuah federasi.

Baca Juga: Tak Hanya Jepang, Ternyata Suku di Indonesia Ini Juga Mengkonsumsi Ikan Mentah, Bisa Tebak Dimana?

Federasi itu disebut sebagai Pitu Babana Binaga yang berarti tujuh kerajaan di muara sungai.

Kondisi kesuburan tanah di daerah asalnya membuat suku Mandar memilih untuk mengarungi lautan  dan beradaptasi dengan  lingkungan barunya.

Mereka pada abad itu mulai mengembangkan teknologi sederhana yang dapat membuat pekerjaan mereka sebagai nelayan lebih mudah.

Salah satunya dengan adanya teknologi penangkapan ikan seperti rumpon, Perahu Sandeq, dan teknik penangkapan ikan yang dilakukan sambil menghanyut di sungai.

Baca Juga: Masyarakat Suku Dayak Kalimantan Terima Hak Atas Hutan Adat Seluas 70.000 Hektar dari Pemerintah Indonesia

Sebelum menganut agama Islam sebagai keyakinan mereka, leluhur suku Mandar memiliki keyakinan bermacam-macam seperti falsafah Pemali Appa Randana dan Ritual Mappasoro.

Kebudayaan maritim suku Mandar yang masih dapat dijumpai hingga kini adalah kegiatan festival Sandeq Race

Perahu Sandeq merupakan perahu tanpa mesin tercepat di kawasan Austronesia. Perahu ini memiliki bentuk runcing dengan body haluan yang tajam.

Sedangkan festival Sandeq Race adalah lomba perahu Sandeq yang dalam pelaksanaannya dilakukan dari Mamuju dan berakhir di Makassar.

Festival ini mengandung unsur nilai kerjasama, ketangkasan, kepemimpinan, dan keindahan. Serta dengan adanya festival ini keberadaan perahu Sandeq dapat dilestarikan.***

 

Rekomendasi