Unik! Jalan Aspal di BSD City Sepanjang 8,6 KM Terbuat dari Plastik Kresek, Banten Bukan Satu-satunya?

inNalar.com – Inovasi dalam pemanfaatan sampah plastik terus berkembang di Indonesia, salah satunya dengan menciptakan jalan aspal dari plastik kresek.

Di BSD City, Banten, jalan sepanjang 8,6 km telah dibangun secara unik menggunakan 164,2 juta lembar plastik kresek sebagai bahan campuran aspal. Jika dihitung, jumlah sampah plastik tersebut mencapai 410,57 ton.

Inisiatif ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik yang terus meningkat di Indonesia.

Baca Juga: Proyek Menara Padi BUMN di IKN Digadang Jadi Ikon Gedung Pencakar Langit Ramah Lingkungan RI

Penggunaan plastik dalam campuran aspal ini tak hanya menciptakan jalan yang lebih kuat, tetapi juga membantu mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan.

Menurut laporan dari Minderoo Foundation, setiap orang di Indonesia menghasilkan 9 kg sampah plastik sekali pakai per tahun.

Sementara itu, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa pada tahun 2023, terdapat sekitar 6 juta ton sampah plastik yang belum terkelola di Indonesia.

Baca Juga: Megaproyek Ambisius BUMN di IKN, Menara Padi Supertall Tertinggi di Asia Tenggara: Saingi Burj Khalifa?

Walaupun kesadaran masyarakat terhadap penggunaan plastik kresek sekali pakai semakin meningkat, inovasi ini tetap menjadi langkah penting dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Menariknya, proyek jalan aspal dengan plastik kresek di BSD City, yang oleh Sinar Mas Land bersama PT Chandra Asri Petrochemical bukanlah yang pertama di Indonesia.

Pada tahun 2020, Semarang lebih dulu menerapkan inovasi campuran plastik kresek dengan aspal ini.

Baca Juga: Ternyata Kebiasaan Anak Main HP Bisa Picu Stunting, Begini Penjelasan Pakar Psikolog Elly Risman

Pengaspalan jalan di Jalan Yudistira hingga Jalan Arjuna Raya, Kelurahan Pendrikan Kidul, Semarang Tengah, dilakukan dengan menggunakan 1,6 ton sampah plastik yang telah dicacah, dicampur dengan 444 ton aspal untuk membangun jalan sepanjang hampir 1 kilometer (964 meter).

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi dengan Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).

Dekan Fakultas Teknik Udinus, Retno Sawitri, menyebutkan bahwa campuran plastik dalam aspal membuat jalan lebih tahan lama, bahkan 40 persen lebih kuat dibandingkan jalan yang menggunakan aspal biasa.

Baca Juga: Ramuan Peluntur Lemak dari Bahan Alami Jadi Cara Cepat Turunkan Berat Badan, Ambil 2 Rempah Ini di Dapur

Tak hanya Semarang, inovasi ini juga diterapkan di Garut yang lebih dulu meneliti temuan.

Pada proyek jalan aspal di Garut, PT Chandra Asri Pacific bekerja sama dengan pemerintah, pihak swasta, dan asosiasi, berhasil memanfaatkan 431,5 ton sampah plastik kresek dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Jalan aspal yang terbuat dari plastik kresek sepanjang 50,2 km dibangun sebagai bagian dari upaya mengurangi sampah plastik di wilayah tersebut.

Proyek ini dimulai dengan uji coba aspal plastik di pabrik petrokimia milik Chandra Asri Group di Kota Cilegon, Banten, pada tahun 2018.

Inovasi penggunaan sampah plastik untuk jalan aspal ini tak hanya mengurangi dampak lingkungan dari limbah plastik, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi infrastruktur di Indonesia.

Dengan semakin banyak daerah yang mengadopsi teknologi ini, seperti Banten, Semarang, dan Garut, harapan akan semakin luasnya penggunaan aspal plastik semakin besar.

Baca Juga: Disuntik Rp1 Triliun, Damri Gercep Percantik Armada dan Hadirkan Bus Listrik Demi Transportasi Umum yang Nyaman

Indonesia, yang selama ini dikenal sebagai salah satu penghasil sampah plastik terbesar di dunia, kini mulai melangkah ke arah yang lebih ramah lingkungan.

Proyek seperti yang ada di BSD City bisa menjadi langkah awal untuk membangun infrastruktur yang lebih berkelanjutan dan sekaligus mengurangi pencemaran plastik.***

 

Rekomendasi