

inNalar.com – Memiliki beragam suku dan budaya membuat Indonesia punya ciri khas tersendiri.
Keberagaman ini menjadi satu kesatuan dan menarik perhatian bagi warga asli Indonesia atau pun dari Luar.
Luas dan besarnya negara kita ini kadang kita menemukan atau melihat hal yang terlihat asing dan baru.
Baca Juga: 4 Desa di Kendal-Temanggung Bakal Tenggelam di 2025, Ternyata Gegara Proyek Pionir Rp1,744 Triliun
Bahkan bagi sebagian orang akan merasa terkesima dan tertarik untuk menelusurinya lebih dalam.
Mencari asal usul dan kebenarannya, pastinya juga mendapatkan pengetahuan baru mengenai suatu tempat.
Ini juga terdapat salah satu suku yang unik berada di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara tepatnya di Pulau Buton.
Baca Juga: Cocos Island: Surga Tersembunyi di Australia dengan Penduduk Keturunan Indonesia!
Nama sukunya adalah Cia-cia, mengapa memiliki nama seperti itu. Karena menggunakan bahasa Cia-cia yang unik.
Karena menggunakan Aksara Hangeul atau huruf Korea sebagai sistem penulisannya.
Untuk Suku Cia-cia sendiri terbagi menjadi 3 daerah yaitu Wabula, Sampolawa dan Wakatobi.
Baca Juga: Sekilas Dikira Bali, Ternyata Desa dengan Mayoritas Pemeluk Hindu Ini Adanya di Banyumas
Tetapi untuk penggunaan tulisannya semua sama dengan Hangeul dan mulai digunakan pada tahun 2009.
Pada tahun tersebut juga sudah diresmikan dan di tahun 2013 masuk ke dalam kurikulum SD.
Yang di mana huruf yang dipelajari bahasa Korea nya, tetapi bahasa Cia-cia yang ditulis dalam Aksara Hangeul.
Jadi ketika sudah dimasukkan di kurikulum, untuk mayoritas yang mengerti penggunaan penulisan dan bahasanya adalah anak mudanya.
Sedangkan untuk yang lebih tuanya memahami dan bisa menggunakan bahasanya dari pada penulisan aksara Hangeul nya.
Perlu diketahui jika tidak semuanya bisa menggunakan bahasa Cia-cia ini.
Maksudnya adalah mereka mempelajari tulisan Hangeul belum tentu juga bisa bahasa Korea.
Ada sejarah penggunaan huruf Hangeul di Cia-Cia berawal dari pendapat peneliti bahasa.
Mengatakan jika Bahasa Cia-Cia memiliki kemiripan dengan Bahasa Korea.
Sempat menggunakan huruf arab gundul, tetapi masih banyak bunyi bahasa yang jika ditulis justru berbeda makna.
Akhirnya terdapat kecocokan bunyi ketika dituliskan dalam huruf Hangeul.
Inilah alasan dipilihnya penggunaan aksara tersebut daripada memakai huruf latin umum digunakan di Indonesia.
Karena bahasa yang digunakan adalah Cia-cia, terdapat bahasanya tersendiri.
Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk belajar bahasa Korea nya, justru itu mempermudah karena sudah mengerti penulisannya.
Sudah dijadikan seperti mata pelajaran wajib layaknya pelajaran bahasa daerah pada umumnya.
Hal tersebut membuat anak-anak yang mungkin agak malas untuk mempelajarinya.
Seperti mempelajari aksara Jawa yang tidak semua murid atau anak-anak tertarik dan bisa menulisnya.
Karena masuknya sudah menjadi mata pelajaran terdapat kurikulum yang ada di sekolah dan harus dipelajari.
Dikutip dari Channel YouTube Korea Reomit, menjelaskan jika ada beberapa tulisan Korea yang dimodifikasi.
Soalnya tidak ada di huruf Hangeul, jadi tidak semuanya sama ada juga beberapa perbedaannya.
Inilah yang membuat suku Cia-cia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.