

inNalar.com – Juru bicara Volodymyr Zelenskiy (Presiden Ukraina) menginformasikan bahwa sang presiden telah mengundang kedatangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Ukraina. Undangan tersebut disampaikan Zelenskiy melalui telepon pada Senin, 14 Februari 2022.
Ketegangan yang terjadi antara Ukraina-Rusia masih terjadi dan semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Ketegangan ini semakin meninggi disebabkan pihak Rusia menambah jumlah pasukan militernya di sekitaran Ukraina.
Nama Amerika Serikat sebagai negara sekutu turut serta dalam ketegangan ini. Hubungan Amerika Serikat yang cukup sentiment semakin memanas seiring situasi krisis di Ukraina.
Baca Juga: Detik-detik Menuju Ramadhan 2022, Ustadz Khalid Basalamah ‘Sayang Kalau Disia-siakan’
Melihat situasi di Ukraina dan gerak-gerik Rusia, Washington mengatakan invasi militer bisa terjadi kapan saja. Namun, dugaan invasi militer Rusia di Ukraina ini pada akhirnya dibantah pihak Moskow yang mengaku tak memiliki rencana apapun dalam waktu dekat.
Dilansir inNalar.com dari artikel Pikiran Rakyat.Com bertajuk “Saling Tuding dalam Konflik Rusia dan Ukraina, AS Terseret Saat Situasi Panas Belum Mereda”
Rusia tidak terima dengan pernyataan AS yang menuding mereka akan melakukan invasi pada Ukraina. Lebih jauh lagi Rusia menilai, tudingan AS tak lebih dari sekadar alibi untuk menutupi aksi agresif pihak mereka sendiri.
Terlepas dari benar tidaknya dugaan invansi, Zelenskiy tetap meyakinkan Biden, kedatangannya ke wilayah Kyiv dalam beberapa hari mendatang sangat krusial untuk menstabilkan situasi.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan 2022, Bahasa Arab Serta Terjemahannya
“Kunjungan anda sekaligus akan menjadi sinyal yang kuat dan kontribusi berarti pada pengurangan eskalasi,” ucap Zelenskiy kepada Biden, seperti dilaporkan kantor kepresidenan yang dikutip dari CNA.
Adapun dari pihak Gedung Putih Amerika Serikat, belum ada keterangan atau tanggapan mengenai undangan tersebut.
Dikutip dari Channel News Asia, kepada CNN, pejabat Ukraina yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan tidak ada tanggapan positif dari Biden terhadap gagasan pertemuan dari Zelenskiy.
Dalam sesi pembacaan hasil telepon AS-Ukraina, Zelenskiy juga sempat mengatakan Ukraina memahami ancaman yang dihadapinya. Dia mengungkapkan pihaknya siap menghadapi skenario apa pun sambil berterima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungan yang telah diberikan.
“Kami berharap pernyataan kesiapan ini membantu mencegah kepanikan yang sudah terlanjur tersebar, terutama di beberapa negara yang mungkin terdampak,” katanya seperti dikutip dari Channel News Asia.
Meski mengaku siap, Zelenskiy sebelumnya mengungkapkan rasa frustasi yang hebat atas beberapa prediksi mengerikan dari perang yang bisa meletus kapan saja ini.
Baca Juga: Welcome Home Suho, Ini Dia Prestasi Suho EXO Selama Wajib Militer
Peringatan-peringatan dan proses konflik diakuinya telah berdampak pada kondisi perekonomian negara hingga tekanan pada mata uang nasional.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat.Com)

inNalar.com – Juru bicara Volodymyr Zelenskiy (Presiden Ukraina) menginformasikan bahwa sang presiden telah mengundang kedatangan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Ukraina. Undangan tersebut disampaikan Zelenskiy melalui telepon pada Senin, 14 Februari 2022.
Ketegangan yang terjadi antara Ukraina-Rusia masih terjadi dan semakin meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Ketegangan ini semakin meninggi disebabkan pihak Rusia menambah jumlah pasukan militernya di sekitaran Ukraina.
Nama Amerika Serikat sebagai negara sekutu turut serta dalam ketegangan ini. Hubungan Amerika Serikat yang cukup sentiment semakin memanas seiring situasi krisis di Ukraina.
Baca Juga: Detik-detik Menuju Ramadhan 2022, Ustadz Khalid Basalamah ‘Sayang Kalau Disia-siakan’
Melihat situasi di Ukraina dan gerak-gerik Rusia, Washington mengatakan invasi militer bisa terjadi kapan saja. Namun, dugaan invasi militer Rusia di Ukraina ini pada akhirnya dibantah pihak Moskow yang mengaku tak memiliki rencana apapun dalam waktu dekat.
Dilansir inNalar.com dari artikel Pikiran Rakyat.Com bertajuk “Saling Tuding dalam Konflik Rusia dan Ukraina, AS Terseret Saat Situasi Panas Belum Mereda”
Rusia tidak terima dengan pernyataan AS yang menuding mereka akan melakukan invasi pada Ukraina. Lebih jauh lagi Rusia menilai, tudingan AS tak lebih dari sekadar alibi untuk menutupi aksi agresif pihak mereka sendiri.
Terlepas dari benar tidaknya dugaan invansi, Zelenskiy tetap meyakinkan Biden, kedatangannya ke wilayah Kyiv dalam beberapa hari mendatang sangat krusial untuk menstabilkan situasi.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Ramadhan 2022, Bahasa Arab Serta Terjemahannya
“Kunjungan anda sekaligus akan menjadi sinyal yang kuat dan kontribusi berarti pada pengurangan eskalasi,” ucap Zelenskiy kepada Biden, seperti dilaporkan kantor kepresidenan yang dikutip dari CNA.
Adapun dari pihak Gedung Putih Amerika Serikat, belum ada keterangan atau tanggapan mengenai undangan tersebut.
Dikutip dari Channel News Asia, kepada CNN, pejabat Ukraina yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan tidak ada tanggapan positif dari Biden terhadap gagasan pertemuan dari Zelenskiy.
Dalam sesi pembacaan hasil telepon AS-Ukraina, Zelenskiy juga sempat mengatakan Ukraina memahami ancaman yang dihadapinya. Dia mengungkapkan pihaknya siap menghadapi skenario apa pun sambil berterima kasih kepada Amerika Serikat atas dukungan yang telah diberikan.
“Kami berharap pernyataan kesiapan ini membantu mencegah kepanikan yang sudah terlanjur tersebar, terutama di beberapa negara yang mungkin terdampak,” katanya seperti dikutip dari Channel News Asia.
Meski mengaku siap, Zelenskiy sebelumnya mengungkapkan rasa frustasi yang hebat atas beberapa prediksi mengerikan dari perang yang bisa meletus kapan saja ini.
Baca Juga: Welcome Home Suho, Ini Dia Prestasi Suho EXO Selama Wajib Militer
Peringatan-peringatan dan proses konflik diakuinya telah berdampak pada kondisi perekonomian negara hingga tekanan pada mata uang nasional.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat.Com)