Tulisan Spanduk Bernada Satire dalam Demo PMII di DPRD Lumajang Ngena Banget Singgung Kenaikan Harga BBM


inNalar.com
– Ada yang menarik dalam aksi demonstrasi mahasiswa PMII di DPRD Lumajang saat menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM pada Rabu, 9 September 2022.

Sejumlah mahasiswa kedapatan memegang spanduk berisi tulisan-tulisan satire menggelitik dan sukses membetot perhatian sekitar.

Kalimat dalam spanduk itu memang nyeleneh, namun mengena banget dengan apa yang tengah mereka suarakan di DPRD Lumajang.

Baca Juga: Sinopsis Lokadrama Lara Ati Hari Ini, Rabu 7 September 2022: Dilengkapi Link Streaming Lara Ati Episode 24

Dari pantauan Suara Indonesia di lokasi, terlihat seorang mahasiswi cantik berkacamata dengan berani menjunjung tulisan satire di hadapan aparat yang berjaga di gerbang utama DPRD Lumajang.

“Cukup suami aja yang naik, BBM jangan,” tulis dalam spanduk.

Aksi seperti ini memang bukanlah yang pertama kali terjadi dalam peristiwa demonstrasi. Tulisan-tulisan tersebut menunjukkan spontanitas mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya.

Kalimat sederhana, namun unik seperti itu mudah dimengerti masyarakat luas.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 45: Pernyataan Posisi

PMII Lumajang Demo Kenaikan BBM di DPRD Lumajang.

Pemerintah secara resmi telah meniakkan harga BBM subsidi dan nonsubsidi pada Minggu, 4 September 2022.

Diantaranya, harga BBM Pertalite naik menjadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Sedangkan harga Solar menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.150 per liter.

Dalam orasinya, massa PMII dengan tegas menolak kenaikan harga BBM serentak.

Baca Juga: Link Live Streaming Preman Pensiun 6 RCTI Episode 16 Hari Ini, Rabu 7 September 2022 Lengkap dengan Sinopsis

Hal itu dinilai merugikan banyak pihak dan memicu melonjaknya harga pangan serta kebutuhan lainnya.

“Pak Polisi jangan halangi kami masuk, kami cuma ingin masuk rumah kami di sini untuk menolak kenaikan harga BBM,” kata Fahmi, koordinator aksi dalam orasinya.

Meski sempat terjadi saling dorong dengan aparat yang bertugas, massa PMII akhirnya diterima baik oleh DPRD untuk melakukan audensi.

Massa PMII sendiri melontarkan sejumlah tuntutan kepada DPRD Lumajang perihal kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Profil Epy Kusnandar, Pemeran Kang Mus atau Muslihat dalam Serial Preman Pensiun 6 RCTI

Salah satunya, mereka menuntut agar pemerintah mengedepankan kepentingan masyarakat dan memberikan pelayanan terbaik serta menyejahterakan rakyat.

Pada akhir audeinsi, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lumajang, Bukasan mengatakan, pihaknya sepakat menerima suara rakyat yang disampaikan oleh PMII.

“Kita akan tetap bersama mereka (mahasiswa). Karena kita akan menerima semua yang berdemokrasi di ruangan ini (DPRD), biar ada rasa memiliki, bahwa ini ruangan rakyat dan mahasiswa juga,” ungkapnya.***

 

Rekomendasi