Tugas Pertama KH Syuhada Bahri Ternyata Sederhana, namun Maestro Dakwah Itu Satu Ruangan Bersama Pencetus NKRI

inNalar.com – KH Syuahada Bahri seorang Maestro Dakwah yang ternyata memulai tugas pertama sederhana terkait urusan umat.

Walaupun tugas tersebut tampak mudah, tetapi istimewa sebab dikerjakan di dalam satu ruangan bersama Pencetus NKRI.

KH Syuhada Bahri mendapat tugas menempel foto-foto kegiatan dakwah di berbagai daerah dari Mohammad Natsir (Pak Natsir).

Baca Juga: Al Quran Surah An Naziat Ayat 11 Sampai 20 Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Pekerjaan itu dilakukan di dalam ruangan Pak Natsir pendiri lembaga Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Dewan Dakwah).

Pak Natsir itulah yang sempat menjabat Perdana Menteri, dan juga pencetus mosi integral yang mengusulkan NKRI.

Dirangkum inNalar.com dari berbagai sumber pada Selasa, 22 Februari 2022 di ruangan Pak Natsir itulah KH Syuhada Bahri melaksanakan tugasnya.

Baca Juga: Ini Identitas Lengkap 8 Santri yang Meninggal dalam Kebakaran di Pesantren Miftahul Khoirot Karawang

Cukup lama Maestro Dakwah itu berada satu ruangan dengan Pencetus NKRI, sehingga ada banyak kesempatan.

Kesempatan KH Syuhada Bahri untuk berjumpa dan berbicara dengan Pak Natsir lebih dari orang lain yang tidak satu ruangan.

Walaupun digaji Rp70.000/bulan, Maestro Dakwah itu tetap memilih bekerja bersama Pencetus NKRI dari pada tugas lain.

Baca Juga: Sassuolo, Pembunuh Raksasa Serie A dari Città del Tricolore,  Inilah Daftar ‘Korban’ I Neroverdi di Musim Ini

Padahal saat itu KH Syuhada Bahri juga mendapat tawaran dari lembaga Islam lain dengan gaji sebesar Rp500.000/bulan.

5 Tahun bersama Pencetus Mosi Integral NKRI, secara otomatis nilai-nilai perjuangan keagamaan dan kebangsan diwarisi oleh Maestro Dakwah itu.

Setelah itu, barulah tugas lainnya diberikan Pak Natsir yaitu mengurusi dakwah wilayah Indonesia bagian tengah (Jawa-Bali).

Baca Juga: Anthony Elanga Jadi Korban Pelemparan saat Manchester United Bersua Leeds di Pekan Ke-26 Premier League

Selepas dari tugas terkahir itulah, KH Syuhada Bahri baru dikirim berdakwah menuju daerah pelosok Nusantara.

Maestro Dakwah itu sebenarnya bekerja dengan Pak Natsir sezaman dengan Ustadz Muzayyin, tetapi keduanya mendapat instruksi yang nyaris berbeda.

Ustadz Muzayyin selalu ditugaskan oleh Pak Natsir mewakili acara ke luar negeri, sementara KH Syuhada Bahri diberi instruksi semakin ke pelosok negeri.***

Rekomendasi